Liputan6.com, Jakarta - Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 tiba di Balai Sidang JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam (21/1/2024), untuk mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Advertisement
Tema debat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Terkait soal desa, panelis memberikan pertanyaan sebagai berikut, desa adalah daerah yang cenderung ditinggalkan warganya, dampaknya desa makin kehilangan SDM potensialnya. Bagaimana kebijakan paslon agar warga desa lebih berminat untuk tinggal dan bangun desanya?
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar menjawab salah satunya dengan menaikan dana desa menjadi Rp5 miliar per desa. Dengan begitu tidak hanya pembangunan infrastrukturnya saja yang baik, tapi juga ekonominya tumbuh.
"Dengan begitu pertanian, peternakan, ekenomi kreatif tumbuh di desa, sehingga orang tertarik di desa. Jadi infrastruktur beres, pembangunan tumbuh kegiatan ekonomi memadai dan desa terjaga menjadi komunitas yang membanggakan, sehingga masyarakat tidak lagi tertarik menjadi urbanisasi tapi cukup kembali ke desa. Membangun desa untuk pembangunan bangsa," kata Muhaimin.
Sementara Gibran Rakabuming Raka menanggapinya dengan memberikan contoh desa wisata yang ada di Mojokerto, yang telah mendapat penghargaan dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Dengan pembangunan desa wisata, salah satunya, masyarakat desa tidak akan meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota.
"Kita bangun sense of belonging kita ingin program-program yang sudah dijalankan di Mojokerto ini juga bisa dijalankan di desa2 yang lain," katanya.
Sedangkan Mahfud MD memberikan jawaban berupa pengalaman Ganjar saat menjadi gubernur, yaitu dengan program 1.000 embung, program desa mandiri, mandiri energi dan mandiri pangan, kemudian pembangunan irigasi.
"Di DIY ada satu daerah Panggungharjo namanya itu dikenal sangat maju, koperasinya jalan, irigasi jalan, UMKM jalan, dikelola oleh desa itu dengan baik. Masalahnya sekarang sebenarnya ada pepatah: deso mowocoro negoro mowo toto, ini yang di daerah-daerah lain tidak jalan, negara terlalu intervensi ke desa dalam hal-hal administratif," katanya.
Tanggapan Muhaimin
Muhaimin kemudia menanggapi dua paslon lain dengan mengatakan, yang disampaikan Gibran lebih kepada upaya untuk menggerakan ekenomi daerah sehingga tumbuhlah daya tarik. Yang lebih penting, kata Muhaimin, desa ini harus terus diberi fasilitas insentif untuk lebih maju, karena itu keinginan saya menambahkan anggaran desa minimal Rp5 miliar buat desa lebih maju.
"Itu betul-betul keinginan untuk mmpercepat pertumbuhan ekonomi dan SDM di desa begitu juga yang disampaikan Pak Mahfud, kearifan masyarakat desa ini harus terus dijaga, seluruh tata kelola yang tumbuh dari kultur yang kuat ini harus dijaga betul," katanya.
Advertisement