Liputan6.com, Jakarta Debat calon wakil presiden pada Minggu 21 Januari 2024 memasuki segmen keempat. Pada segmen ini, masing-masing kandidat boleh bertanya langsung dengan bebas.
Pantauan di lokasi debat, jual-beli serangan pertama terjadi saat cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud Md.
Advertisement
"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran.
Menanggapi hal itu, Mahfud Md meminta penjelasan terlebih dahulu apa itu greenflation.
Menurut Mahfud, itu adalah istilah asing yang sudah dilarang dalam aturan debat. Jika ingin diteruskan, maka pemberi pertanyaan harus menjelaskannya terlebih dahulu.
"Tidak saya jelaskan karena kan beliau kan seorang profesor," sindir Gibran.
Gibran lalu menjelaskan secara singkat soal greenflation. Menurut Gibran, greenflation adalah inflasi hijau.
Mengetahui penjelasan itu, Mahfud menjelaskan soal apa yang dimaksud Gibran sesuai dengan pengetahuannya.
Namun menurut Gibran hal itu tidak menjawab apa yang ditanyakan Gibran. Dia pun langsung memperagakan gerakan tengah mencari sesuatu di forum debat cawapres.
"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari, di mana ini jawabannya, kok enggak ketemu jawabannya?" jawab Gibran sambil celingak-celinguk.
"Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau? Prof Mahfud, yang namanya greenflation itu, inflasi hijau itu, ya kita kasih contoh yang simpel saja. Intinya, transisi menuju energi hijau itu musti super hati-hati. Jangan sampai membebankan RnD yang mahal, proses transisi yang mahal ini kepada masyarakat, pada rakyat kecil. Itu maksud saya inflasi hijau," jelas Gibran.
Mahfud Tegaskan Jawaban Gibran Ngawur dan Pertanyaannya Recehan
Mendengar hal itu, Mahfud pun langsung mengembalikan sindiran Gibran. Mahfud dengan tegas menyatakan bahwa jawaban Gibran Rakabuming Raka ngawur dan gayanya recehan.
"Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Gila nih, ngarang ndak karuan, mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada, gitu ya," kata Mahfud.
Sebagai akademisi, Mahfud merasa pertanyaan Gibran receh dan tidak layak dijawab. Dia lalu bilang ke moderator tidak ada gunanya untuk menjawab pertanyaan Gibran itu.
"Gini loh, kalau akademis itu gampangnya, kalau bertanya yang kayak gitu, itu recehan, recehan, recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya," Mahfud Md memungkasi.
"Dan oleh sebab itu saya kembalikan saja moderator ini tidak dijawab pertanyaan kayak gini, enggak ada ini jawabannya. Terima kasih," Mahfud menegaskan.
Advertisement