Liputan6.com, Jakarta - Cerita orang Indonesia yang menetap di luar negeri telah menarik perhatian dari waktu ke waktu. Salah satunya datang dari Philadelphia, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat yang ternyata banyak ditinggali lokal Indonesia.
"Masyarakat Indonesia banyak yang tinggal di sini, komunitasnya banyak sekali," ungkap seorang YouTuber, M Hidayat, dalam sebuah video yang diunggah pada Jumat, 19 Januari 2024.
Advertisement
Karena penasaran, ia kedapatan bertandang ke sebuah jalan bernama Newbold untuk melihat-lihat "kampung Indonesia" di sana. Menurutnya, ada banyak restoran dan bisnis kecil, seperti toko serba ada yang dimiliki orang Indonesia di kawasan tersebut.
Dinding bermural pun jadi pertanda bahwa ia sudah berada di lokasi yang dicari. Seni jalanan itu mencirikan Indonesia dengan motif batik, gambar becak, seta tokoh pewayangan dan orang yang sedang menari tarian Bali.
Di lukisan mural juga terdapat huruf aksara Jawa. Hidayat pun mengajak penonton videonya berkeliling. Menurutnya, di deretan jalan tersebut, para pemilik toko maupun bisnis setempat saling membeli dagangan mereka sebagai bentuk dukungan pada sesama orang Indonesia.
"Jadi kalau kita ketemu orang Indonesia di luar negeri jadi kayak keluarga gitu lho walau enggak kenal, akhirnya saling merangkul," sambungnya.
Ia pun masuk ke restoran bernama Hardena, yang merupakan warung Surabaya di Philadelphia. Tampak ada etalase seperti warung nasi di Indonesia dengan berbagai menu khas yang bisa dipilih sesuai selera.
Menemukan Restoran ala Surabaya
Si YouTuber kemudian mengobrol dengan pemilik restoran bernama Hadi Widjoyo, menggunakan bahasa Indonesia. Usut punya usut, merujuk obrolan yang berlangsung, Hidayat pergi jauh-jauh dari California menuju Philadelphia untuk melihat kampung Indonesia tersebut.
Pada sang pemilik restoran, ia mengaku sudah lama tidak menyantap masakan Indonesia, terutama rendang. Karena itu, ia langsung mengiyakan ketika ditawari olahan daging berbumbu rempah asal Sumatra Barat tersebut.
Saat makan, terlihat nasinya penuh dengan bumbu rendang yang luber. "Sama ini pak, bakwan satu," sahutnya lagi sambil meminta sambal.
Di video, terlihat istri pemilik restoran juga ternyata orang Indonesia. Ia sedang sibuk meracik sate Padang. Di sela pembicaraan, YouTuber tersebut membayar makanan menggunakan pembayaran digital.
Lebih jauh, si YouTuber bercerita bahwa restoran pertama Indonesia di kawasan tersebut sebenarnya berada dekat dari Chinatown. Namun karena persaingan, mereka pindah ke kawasan Phiadelphia.
Advertisement
Ada Toko Kelontong di Kampung Indonesia
"Bukan cuma orang Indonesia marketnya, orang-orang bule suka dan mereka (sama) tempe orak-arik suka. Wah tempe sih the best lah," ungkap Hidayat.
Ia bercerita bahwa little Indonesia sebenarnya secara resmi ada di New Hampshire, seperti halnya ada Chinatown maupun Korean Town di Amerika. "Dulu sebenarnya di California sempat mau dibikin Little Indonesia, tapi kurang solid atau apa lah," sambungnya.
Ia lalu mampir ke toko kelontong bernama Pendawa, yang juga milik orang Indonesia. "Jadi ini lebih ke grocery," katanya saat masuk ke dalam.
Terlihat berbagai jenis makanan dijual di sana. Bahkan, ada nasi bungkus yang sudah dikemas per porsi dan diletakan dalam pendingin. Toko tersebut juga menjual aneka bumbu dapur dan makanan cemilan atau gorengan yang kerap membuat kangen untuk pulang ke Tanah Air.
Didatangi Warga Indonesia dari Kota Lain di Amerika
Di toko tersebut, nasi Padang dibanderol seharga 15 dolar AS (setara Rp235 ribu) per porsi. Memang mahal, tapi setelah diukur dari panjang jengkal jari, porsinya cukup besar.
Lalu, ada juga nasi campur seharga 10 dolar AS (sekitar Rpp150 ribu-an). Dalam wadah plastik, toko tersebut juga menjual aneka sambal dengan harga 6 dolar AS (sekitar Rp94 ribu) per kemasan. Ukurannya terbilang besar dan sambal terlihat masih segar karena dibuat industri rumahan.
Di toko tersebut, ia bertemu warga Indonesia lain yang mengaku datang dari New Jersey untuk membeli bahan makanan pokok. Yang juga menarik, terlihat poster calon presiden dan wakil presiden yang terpampang dekat kasir.
Berbeda dari restoran sebelumnya yang menerapkan pembayaran digital, toko kelontong tersebut hanya menerima pembayaran tunai. Sedikit mengobrol dengan pemiliknya, sang YouTuber bertanya sudah berapa lama menetap di Philadelphia.
"Sudah 20 tahun," kata sang pemilik yang mengaku bermigrasi ke Amerika sejak tahun 1996.
Advertisement