Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor merupakan alat transportasi yang terjangkau dan juga bisa diandalkan untuk menghadapi kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar.
Ukurannya yang ringkas membuat pengendara dapat dengan mudah bermanuver untuk melewati kemacetan saat berangkat kerja dan pulang kerja.
Advertisement
Hal ini memberikan keuntungan signifikan dalam menghemat waktu perjalanan, menjadikan sepeda motor pilihan utama bagi mereka yang menginginkan mobilitas cepat dan efisien.
Berkendara sepeda motor merupakan kegiatan sehari-hari yang umum dilakukan oleh hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia. Setiap orang memiliki karakteristik cara berkendara atau teknik berkendara yang berbeda-beda.
Ada banyak hal kecil yang menjadi teknik dasar saat berkendara untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengendara itu sendiri.
Salah satu aspek penting adalah menentukan kaki mana yang harus diturunkan saat motor sedang berhenti, seperti saat macet atau berhenti di sisi jalan.
Cara yang baik saat motor berhenti di sisi kiri jalan, dalam kondisi jalan apapun, adalah dengan menurunkan kaki kiri sebagai pijakan motor.
Dengan menurunkan kaki kiri, pengendara dapat menghindari risiko terserempet atau tergilas oleh roda kendaraan di samping kita.
Gunakan Rem Belakang
Menurut Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma menjelaskan, cukup dengan menurunkan kaki kiri sebagai pijakan saat motor berhenti, sementara kaki kanan tetap ditempatkan di atas pijakan motor untuk pengguna motor matic.
Bagi pengendara motor sport, kaki kanan selalu siap untuk menginjak pedal rem belakang.
Dengan kebiasaan seperti ini, saat berhenti di suatu jalan yang berkontur menanjak, kita dapat memastikan bahwa motor tidak akan mundur lagi ke belakang.
Menggunakan rem belakang adalah langkah penting, terutama ketika kontur jalan sangat menanjak.
"Hanya mengandalkan rem depan saja dapat menyebabkan motor tertarik mundur dan berpotensi membuat pengendara terjatuh,”imbuh Ludhy.
Sumber: Otosia.com
Advertisement