Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum kembali menyapa kawasan Cikeas dengan makan Bakso Sukowati bersama teman-temannya, Minggu 21 Januari 2024.
Kawasan Cikeas tidak asing buat seorang Anas Urbaningrum, sebab ia pernah wara wiri saat masih aktif di Partai Demokrat ke tempat kediaman Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Advertisement
"Hari ini agenda saya hanya bernostalgia di Bakso Sukowati Cikeas, saya melunasi janji untuk mengajak teman-teman makan Bakso, Alhamdulilah terpenuhi," papar Anas dengan wajah binarnya.
Bagi Anas Bakso Sukowati bukanlah sekedar makanan biasa, ada makna lebih dan pesan mendalam di mana eksistensinya di dunia politik Indonesia kembali menggairahkan dirinya dan dirinya masih ada.
"Mudah-mudahan makan Bakso Sukowati ini menjadi spirit bagi perjuangan PKN," kata Anas yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PKN periode 2023-2028 ini.
Anas, yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ini mengungkapkan, bahwa langkah PKN sekarang ini berfokus untuk konsolidasi akhir untuk pemenangan pemilu 2024.
Pimpinan Nasionalnya (Pimnas) sedang melakukan safari politik ke daerah-daerah untuk konsolodiasi akhir menjelang pemilu.
"Ini menjadi bagian penting dari ikhtiar PKN untuk bisa berhasil di pemilu legislatif (pileg). Pasca 14 februari 2024 nanti, agenda kami jika ada putaran kedua dan rasanya akan ada putaran kedua maka kami akan masuk persiapan urusan pilpres untuk ke pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mana. Sekarang sementara fokus pada pileg putaran kedua baru PKN ikut aktif menjadi bagian aktor politik yang Insha Allah turun dan ikut menentukan di Pilpres putaran kedua," beber Anas lagi.
Merasa Percaya Diri
Perihal Kordinasi, lanjut Anas, Pimpinan Daerah (Pimda) dan Pimpinan Cabang (Pimcab) fokus pada isu kampanye pemenangan Pemilu dan perkembangan cukup menggembirakan walau belum semuanya merata.
"Semoga itu menjadi tanda-tanda bahwa PKN di Pemilu 14 Februari 2024 mendatang banyak menghasilkan kursi sebagai representasi mandat politik rakyat," harapnya.
Sebagai partai baru, PKN saat ini tentunya harus mengikuti keadaan yang baru, bahwa kampanyenya tidak lagi konvensional. Tidak hanya harus kuat di serangan darat namun juga harus kuat diserangan udara era baru di dunia digital.
Sebab PKN bukanlah yang memiki media baik televisi, radio, ataupun koran. Oleh itu PKN memaksimalkan kombinasi serangan udara dan digital lalu ditopang dengan semangat juang para calegnya untuk bisa menghantarkan para caleg kegerbang pintu DPR, DPRD, DPR Kabupaten/Kota.
Advertisement
Berjuang
PKN saat ini, bukan pada bagaimana penilaian partai lain kepada PKN seperti apa, betapapun setiap kompetisi Pemilu tidak ada partai yang menganggap partai lain dengan underestimate dan bukan kompetitor, semua pasti saling memperhitungkan semua kekuatan partai dan calegnya.
Karena dalam banyak hal sering kali tersedia misteri politik yang itu biasanya mengikuti momentum politik, jadi tidak boleh partai/politisi meng-underestimate kepada partai atau politisi lain.
'Tetapi, buat PKN mau dinilai, dipandang, atau ditakar seperti apapun yang penting untuk PKN adalah bagaimana berjuang yang terbaik caleg-calegnya, bekerja sekeras mungkin dan sehebat-hebatnya sehingga semuanya bisa berhasil," terangnya.