Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, memberikan apresiasi tinggi terhadap penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres, Minggu (21/1/2024). Menurutnya, Gibran tidak hanya menguasai materi secara konseptual dan implementatif, tetapi juga mampu memaparkan visi-misi dan program paslon 2 dengan baik.
"Penampilan Gibran dalam debat tadi malam betul-betul sangat mempesona," ujar Saleh Daulay saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
"Tidak ada yang meragukan bahwa penguasaan materi itu sangat terukur dan aplikatif dalam menjawab tantangan zaman kekinian," tambahnya.
"Kalau mau jujur, Gibran kan 'dikeroyok' juga kiri-kanan. Tetapi, dia mampu menjawab dan memberikan solusi atas persoalan yang disodorkan. Dia memang betul-betul siap," jelasnya.
Namun, menurutnya prestasi cemerlang Gibran turut diiringi oleh kontroversi terkait etika. Ia juga mencatat bahwa banyak orang sekarang mencari-cari kesalahan, yang menurutnya, mungkin merupakan bagian dari strategi mengaburkan kekalahan.
“Kalau di medsos, pagi ini yang dikejar malah soal etika. Padahal, Gibran itu sangat sopan," tegasnya.
Serta, ia juga memuji tindakan Gibran yang memberikan salam hormat kepada kandidat senior dan meminta maaf jika ada kalimat yang salah selama debat.
Etika
Dalam konteks etika, Saleh mengkritisi paslon 01 dan 03 yang memberikan nilai rendah pada Prabowo dalam debat sebelumnya.
“Anies dan Ganjar kan memberi nilai sangat rendah. Tujuannya apa itu? Ya pasti untuk menjatuhkan. Untungnya Prabowo tenang. Tidak terpancing. Dihadapi dengan sabar," ujarnya.
Advertisement
Sopan
Di sisi lain, terkait pernyataan yang muncul sebagai respons dan kritik terhadap etika Gibran setelah debat Cawapres II, menurut Saleh, Gibran terbukti sopan.
"Karena itu, kalau ada yang menyatakan Etika ke Gibran, tentu tidak pas. Sebab pada kenyataannya, Gibran sangat sopan. Bertanya sesuai topik dan tidak asal-asalan. Kalau ada yang tidak bisa jawab, itu bukan berarti yang bertanya tidak beretika. Itu hanya kelemahan lawan debat yang tidak siap," pungkasnya.