Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar dana bantuan Program Indonesia Pintar dipergunakan untuk keperluan sekolah, bukan untuk membeli pulsa telepon seluler apalagi membeli ponsel. Pesan ini disampaikannya ketika menyerahkan bantuan Program Indonesia Pintar di Magelang, Jawa Tengah, Senin (22/1).
"Untuk beli pulsa handphone? Tidak boleh. Untuk beli handphone enggak boleh, untuk beli pulsa handphone tidak boleh," ujar Jokowi melalui siaran dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Advertisement
Sebaliknya, Jokowi mengatakan, dana Program Indonesia Pintar bisa dipergunakan untuk kebutuhan sekolah seperti membeli buku, alat-alat tulis, seragam sekolah, dan sepatu.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berpesan agar para siswa dan siswi semangat belajar.
"Anak-anak semuanya harus belajar karena sekarang untuk biaya kebutuhan sekolah sudah ditutup dari Program Indonesia Pintar ini," pesan Jokowi.
Adapun besaran bantuan Program Indonesia Pintar disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Diketahui, siswa Sekolah Dasar menerima bantuan Rp450.000 per tahun, siswa Sekolah Menengah Pertama menerima Rp750.000 per tahun, dan Rp1.800.000 per tahun bagi siswa SMA/SMK. Dana tersebut dimasukkan ke dalam rekening tabungan Kartu Indonesia Pintar masing-masing siswa/siswi penerima.
Jokowi juga berpesan agar para siswa bisa mengelola tabungan dalam Kartu Indonesia Pintar dengan baik. Tidak perlu menarik semua dana yang ada sekaligus, melainkan disesuikan dengan kebutuhan agar semua keperluan terkait sekolah bisa terpenuhi.
Kartu Program Indonesia Pintar, kata Jokowi, telah diberikan pada 18 juta siswa yang tersebar dari Aceh hingga Papua pada 2023. Tahun ini, jumlah tersebut bertambah menjadi 18,6 juta siswa.
Program Indonesia Pintar bagi yang Ingin Kuliah
Bantuan dana Program Indonesia Pintar tidak hanya ditujukan bagi siswa-siswi SD hingga SMA saja, melainkan juga untuk jenjang SMA dan SMK yang hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
"Termasuk nanti yang SMA/SMK kalau ingin melanjutkan ke perguruan tinggi ada juga, bisa mengajukan nanti ke KIP Kuliah atau ke LPDP," tutur Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, sebanyak 960 ribu siswa yang memanfaatkan KIP untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Advertisement