Liputan6.com, Jakarta - Sarah Ferguson didiagnosis mengidap kanker kulit setelah enam bulan lalu menjalani masektomi untuk mengatasi kanker payudaranya. Duchess of York berada dalam “semangat yang baik” meskipun didiagnosis “menyedihkan”, kata juru bicaranya.
“Setelah didiagnosis mengidap kanker payudara tahap awal musim panas ini, Sarah, Duchess of York kini telah didiagnosis menderita melanoma ganas," bunyi pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, 21 Januari 2024.
Advertisement
Ibu dua anak ini menjalani pengangkatan beberapa tahi lalat dan dianalisis oleh dokter kulit selama operasi rekonstruksi setelah mastektomi. Salah satu tahi lalatnya ternyata bersifat kanker. The Sun adalah yang pertama melaporkan berita tersebut.
"The Duchess ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim medis yang telah mendukungnya, terutama dokter kulitnya yang kewaspadaannya memastikan penyakitnya terdeteksi tepat waktu," lanjut pernyataan itu.
"Dia yakin pengalamannya menggarisbawahi pentingnya memeriksa ukuran, bentuk, warna dan tekstur, serta munculnya tahi lalat baru yang bisa menjadi tanda melanoma," sambung pernyataan itu, dikutip dari NY Post, Senin (22/1/2024).
Sejauh ini, kondisi mantan istri Pangeran Andrew itu terus diobservasi untuk memastikan bahwa kanker kulit itu masih di tahap awal. Fergie, sapaan akrabnya, disebutkan tetap bersemangat meski proses pengobatan kanker payudaranya kini harus ditambah dengan perawatan kanker kulit.
Dengan kabar tersebut, Fergie menjadi orang keempat dari keluarga Kerajaan Inggris yang dilaporkan sakit. Awal pekan lalu, Kate Middleton lebih dulu dilaporkan menjalani operasi perut dan saat ini sedang dalam pemulihan hingga libur Paskah nanti. Disusul oleh Raja Charles III yang mengalami pembesaran prostat dan salah satu anak Meghan Markle dan Pangeran Harry juga dilaporkan sakit.
Terdiagnosis Kanker Payudara
Fergie mengabarkan dirinya didiagnosis mengidap kanker payudara pada Juni 2023. Dia lalu menjalani masektomi dan pulih dari operasi di Royal Lodge di Windsor, tempat dia tinggal bersama Pangeran Andrew meski keduanya sudah bercerai hampir tiga dekade lalu.
"Dia mendapat banyak dukungan, kedua putrinya, Beatrice dan Eugenie, sangat mendukung, begitu pula Andrew," kata orang dalam kepada Page Six saat itu.
Penulis “Her Heart for a Compass” kemudian membahas operasi tersebut di podcastnya, 'Tea Talks with the Duchess and Sarah'.
"Ketika saya melihat ke belakang, Anda tahu, saya baik-baik saja… Saya memiliki kaki yang bagus dan terlihat bagus, dan saya tidak menyukai diri saya sendiri, dan itu karena, menurut saya, Anda tahu, saya selalu dibandingkan dengan Diana," akunya, merujuk pada mendiang kakak iparnya, Putri Diana.
Dia juga menggambarkan prosedur tersebut sebagai momen 'bangkit' untuk 'menghentikan kebencian terhadap diri sendiri'. "[Butuh] bagian tubuh yang dipotong untuk bangun dan berhenti khawatir, berhenti membenci diri sendiri, berhenti meragukan diri sendiri, menghentikan semua hal ini. Berhentilah tidak menyukai dirimu sendiri," katanya.
Advertisement
Operasi Perut Kate Middleton
Sebelumnya, Kate Middleton dilaporkan menjalani operasi perut di salah satu klinik swasta di London, Inggris, pada Selasa, 16 Januari 2024. Tidak diketahui penyebab Kate harus menjalani operasi tersebut, namun sumber kerajaan mengatakan pada CNN, dikutip Kamis, 18 Januari 2024, bahwa kondisi yang dialami Kate bukanlah kanker.
"Berdasarkan saran medis saat ini, dia kemungkinan tidak akan kembali menjalankan tugas publik sampai setelah Paskah," tambahnya.
Sumber kerajaan itu juga menyatakan bahwa Kate kemungkinan akan melanjutkan proses pemulihan di rumahnya di Windsor. Dia kemungkinan akan disarankan untuk memulihkan diri selama dua hingga tiga bulan, dan kembalinya dia ke tugas resmi akan bergantung pada saran medis pada saat yang tepat, kata sumber itu.
Tak lama setelah Kate dirawat di rumah sakit diumumkan, Istana Buckingham mengungkapkan bahwa Raja Charles juga akan pergi ke rumah sakit minggu ini untuk perawatan pembesaran prostat. Istana Buckingham mengatakan pria berusia 75 tahun itu akan menjalani 'prosedur korektif' dan menggambarkan kondisinya sebagai 'jinak'.
Ratu Camilla Ambil Alih
Dalam situasi tersebut, Ratu Camilla tetap menjalankan tugasnya dengan mengunjungi Galeri Seni Aberdeen di Aberdeen, Skotlandia, pada Kamis pagi, 18 Januari 2024, hanya sehari setelah istana mengumumkan bahwa Raja Charles III akan menjalani pengobatan untuk kondisi jinak tersebut pada minggu depan. Ia menyatakan kondisi suaminya baik-baik saja.
"Dia baik-baik saja, terima kasih banyak. Ditunggu kembali bekerjanya," jawab Ratu.
Sementara itu, Hello Magazine melaporkan bahwa Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menyampaikan doa terbaik untuk sang ayah, Raja Charles III, dan ipar mereka, Putri Wales, setelah kondisi kesehatan yang bermasalah itu terungkap. Dalam laporan itu, pasangan Sussex yang kini tinggal di Santa Barbara, California itu telah menghubungi 'Raja dan Putri Wales' untuk membagikan dukungan keluarga.
Laporan menyebutkan bahwa mereka dikontak "dengan cara yang berbeda untuk menyampaikan keprihatinan dan harapan terbaik mereka". Pihak Hello! mencoba menghubungi perwakilan Duke dan Duchess of Sussex untuk memberikan tanggapan.
Advertisement