1.000 Korban Luka Akibat Perang Hamas Vs Israel Dirawat di Kapal Perang Prancis

Kapal perang Prancis tersebut berlabuh di Mesir sejak November 2023.

oleh Tim Global diperbarui 23 Jan 2024, 16:03 WIB
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel di Rafah telah menewaskan 16 orang. (JACK GUEZ/AFP)

Liputan6.com, Kairo - Sekitar 1.000 orang yang berasal dari Jalur Gaza telah dirawat di sebuah rumah sakit lapangan di kapal Prancis, yang berlabuh di pesisir Mesir.

Kapten kapal The Dixmude, Alexandre Blonce, mengatakan perawatan itu dilakukan seiring ambruknya infrastruktur kesehatan di daerah yang dikoyak perang itu.

Kapal pengangkut helikopter, The Dixmude, telah berlabuh di Pelabuhan Al Arish, Mesir, sekitar 50 kilometer barat Jalur Gaza sejak bulan November 2023. Kapal itu dilengkapi dengan sejumlah kamar rumah sakit, ruang operasi, dan 70 staf medis. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (23/1/2024).

Blonce mengatakan hampir 120 korban luka-luka dirawat di atas kapal itu, sementara ratusan lainnya melakukan konsultasi rawat jalan, termasuk tindak lanjut untuk luka-luka yang diderita dan masalah psikiatri.

Ia menyebut misi ini sebagai "misi yang belum pernah ada sebelumnya".


Sebagian Rumah Sakit Tidak Berfungsi

Evakuasi bayi-bayi tersebut, yang berada di Rumah Sakit Al Shifa, dilakukan atas koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB. (AP Photo/Fatima Shbair)

Pasukan Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza untuk menghancurkan kelompok militan Hamas, yang menyerang negara itu pada 7 Oktober lalu, menewaskan 1.200 warga dan menculik 253 lainnya. Serangan darat dan udara Israel itu telah menewaskan lebih dari 25.000 orang.

Badan Kesehatan Dunia WHO mengatakan warga Palestina kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis di tanah air mereka karena sebagian besar dari 36 rumah sakit yang ada tidak lagi berfungsi, sementara yang masih beroperasi tidak lagi dapat menampung puluhan ribu orang yang luka-luka.


Italia Juga Kirim Rumah Sakit Terapung

Anggota keluarga Palestina Abu Dayer menangis di rumah sakit Al-Shifa setelah kematian anggota keluarga dalam serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin (17/5/2021). Tercatat ada 212 penduduk Jalur Gaza, Palestina yang kehilangan nyawa di antaranya 61 korban merupakan anak-anak. (MAHMUD HAMS/AFP)

Israel telah menarget sejumlah besar rumah sakit yang tersisa, dengan mengatakan para pejuang Hamas beroperasi di bawah rumah sakit-rumah sakit itu. Hamas telah berulangkali membantah tudingan itu.

Italia juga telah mengirim rumah sakit terapung serupa ke pesisir Mesir pada Desember 2023.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya