Liputan6.com, Kairo - Sekitar 1.000 orang yang berasal dari Jalur Gaza telah dirawat di sebuah rumah sakit lapangan di kapal Prancis, yang berlabuh di pesisir Mesir.
Kapten kapal The Dixmude, Alexandre Blonce, mengatakan perawatan itu dilakukan seiring ambruknya infrastruktur kesehatan di daerah yang dikoyak perang itu.
Advertisement
Kapal pengangkut helikopter, The Dixmude, telah berlabuh di Pelabuhan Al Arish, Mesir, sekitar 50 kilometer barat Jalur Gaza sejak bulan November 2023. Kapal itu dilengkapi dengan sejumlah kamar rumah sakit, ruang operasi, dan 70 staf medis. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Selasa (23/1/2024).
Blonce mengatakan hampir 120 korban luka-luka dirawat di atas kapal itu, sementara ratusan lainnya melakukan konsultasi rawat jalan, termasuk tindak lanjut untuk luka-luka yang diderita dan masalah psikiatri.
Ia menyebut misi ini sebagai "misi yang belum pernah ada sebelumnya".
Sebagian Rumah Sakit Tidak Berfungsi
Pasukan Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza untuk menghancurkan kelompok militan Hamas, yang menyerang negara itu pada 7 Oktober lalu, menewaskan 1.200 warga dan menculik 253 lainnya. Serangan darat dan udara Israel itu telah menewaskan lebih dari 25.000 orang.
Badan Kesehatan Dunia WHO mengatakan warga Palestina kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis di tanah air mereka karena sebagian besar dari 36 rumah sakit yang ada tidak lagi berfungsi, sementara yang masih beroperasi tidak lagi dapat menampung puluhan ribu orang yang luka-luka.
Advertisement
Italia Juga Kirim Rumah Sakit Terapung
Israel telah menarget sejumlah besar rumah sakit yang tersisa, dengan mengatakan para pejuang Hamas beroperasi di bawah rumah sakit-rumah sakit itu. Hamas telah berulangkali membantah tudingan itu.
Italia juga telah mengirim rumah sakit terapung serupa ke pesisir Mesir pada Desember 2023.