Anies soal Dukungan Sejumlah Menteri ke Prabowo-Gibran: Presiden Bilang Harus Netral, Jangan Melawan

Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan merespons ihwal ada indikasi dukungan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang terang-terangan mendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Winda Nelfira diperbarui 22 Jan 2024, 23:00 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan usai kampanye akbar di GOR Parung, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan merespons ihwal ada indikasi dukungan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang terang-terangan mendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Anies menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat publik yang ada di pemerintahan untuk bersikap netral di Pilpres 2024. Otomatis, kata dia, para menteri harus mentaati aturan itu.

"Presiden bilang harus netral bukan? Ada yang berani menentang perintah itu? Kalau ada yg berani apakah presiden diam saja? Kalau Presiden sudah mengatakan harus netral janganlah melawan presiden," kata Anies usai kampanye akbar di GOR Parung, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi. Anies menyebut, menteri yang tidak bersikap netral harusnya diberi sanksi.

"Kalau ada yang tidak mentaati presiden beri sanksi pada yang tidak taat," ujarnya.

Justru, lanjut Anies akan terlihat aneh jika Jokowi tidak menjatuhkan sanksi ke menteri tidak netral di kabinetnya itu. Publik, ujarnya bakal menduga sikap tidak netral menteri sebagai sikap yang diperbolehkan Jokowi.

"Kalau ada yg tidak netral, diberi sanksi. Kalau tidak diberi sanksi artinya dibolehkan , sesederhana itu. Kalau melanggar kasih sanksi, kalau tidak dikasih sanksi artinya apa? Boleh," kata Anies.

"Kita tunggu, kena sanksi enggak nih? Umumkan sanksinya tunjukkan kepada rakyat bahwa ada netralitas," tandasnya.

 

 


Kampanye Akbar di Jawa Barat, Anies -Cak Imin Ditargetkan Raup Suara 80 Persen

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, kampanye akbar hari kedua di Jawa Barat (Jabar). Bekasi menjadi lokasi pertama di Jawa Barat yang didatangi Anies.

Berdasarkan pantauan, Anies didampingi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies-Muhaimin (AMIN) Jabar Haru Suwandaru.

Selain itu, nampak pula hadir jajaran Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN dari masing-masing partai politik koalisi pengusung AMIN. Anies tiba di lokasi sekira pukul 09.08 WIB.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini disambut antusias massa pendukung dari masing-masing partai koalisi NasDem, PKS, dan PKB. Mereka mengenakan atribut parpol masing-masing.

Pada kesempatan ini, Haru Suwandaru menyampaikan deklarasi pemenangan AMIN di Jabar. Setidaknya ada tiga poin dari deklarasi tersebut, diantaranya Anies dan Cak Imin ditargetkan raup 80 persen perolehan suara di Jabar.

"Memenangkan pasangan AMIN, Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar meraih 80 persen perolehan suara di jabar dan menang satu putaran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024," kata Haru Suwandaru di Stadion Mini Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).

 


Disiapkan dengan Baik

Poin selanjutnya, poin deklarasi itu juga menyebut, bahwa massa pendukung akan mengerahkan sumber daya partai politik (parpol) koalisi dan jaringan relawan untuk mengkampanyekan Anies-Cak Imin di Jabar secara terstruktur dan masif.

Terakhir, dia menyatakan bahwa massa pendukung AMIN bakal memastikan kemenangan AMIN disiapkan dengan baik.

"Termasuk dengan pemenangan saksi AMIM di seluruh TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Jabar," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya