Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan Gus Sunny dan Ning Chasna Nayluver tak luput dari sorotan warganet. Pasalnya mereka menikah pada usia yang masih sangat muda.
Sebelumnya, warganet juga mengomentari prosesi lamaran putri Gus Kautsar Ning Chasna dan seserahan balasan untuk putra Gus Fahim, Gus Sunny yang terbilang mewah.
Baca Juga
Advertisement
Warganet menilai, kemewahan acara tersebut tidak mencerminkan sunah Rasulullah SAW yang sangat mencintai kesederhanaan.
Anggapan miring ini lantas direspons oleh Gus Kautsar yang merupakan ayah dari Ning Chasna. Menurut Gus Kautsar, jika mengikuti sunah Rasul ketika melamar Khadijah RA kita tidak akan mampu.
Pasalnya, barang bawaan yang dibawa Rasulullah SAW sangat banyak. Bahkan melebihi barang bawaan Gus Sunny untuk putrinya maupun barang-barang yang dibawa saat seserahan balasan lamaran untuk Gus Sunny.
Rupanya kritik warganet tidak berhenti di situ saja, melainkan terkait usia Ning Chasna yang masih terlalu muda untuk menikah. Ternyata, nikah di usia yang masih sangat muda ini juga dilakukan oleh ibunda Ning Chasna, yakni Ning Jazil.
Bahkan usia Ning Jazil ketika itu lebih muda dari Ning Chasna.
Simak Video Pilihan Ini:
Lebih Muda dari Ning Chasna
Mengutip laman Tebuireng.co, Ning jazil menikah saat beranjak umur 16 tahun dan Gus Kautsar 18 tahun. Akad nikah keduanya diselenggarakan pada 01 Januari 2004.
Dari pernikahan Ning Jazil dengan Gus Kautsar lahirlah dua orang anak bernama Chasna Naylufer dan Gus Nayef Sambudigdo.
Meski nikah pada usia dini, namun berdasarkan pengakuannya rumah tangganya tetap romantis dan harmonis hingga saat ini.
"Alhamdulillah barokah dari hikmah itulah menjadikan rumah tangga kami mampu bertahan dengan baik hingga saat ini,” katanya.
Setelah menikah, Ning Jazil lebih sering tinggal di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri. Hal ini tak lepas dari posisi Gus Kautsar sebagai satu-satunya putra dari KH Nurul Huda Jazuli.
Di media sosial banyak yang memanggil Ning Jazil. Namun, di lingkungan pesantren dan keluarga, tidak sedikit yang lebih suka menyebut Ning Anna.
Ning Anna atau Ning Jazil merupakan putri almarhum KH Abdul Hamid Baidlowi, yang juga sekaligus keponakan almarhum Mbah Moen (KH Maimun Zubair), Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
“Doakan kami selalu ya teman-teman. Semoga dimampukan untuk terus berjuang bersama-sama, ila yaumil ahir,” katanya.
Sementara itu, Gus Kautsar menceritakan kisah pernikahan dengan Ning Jazil dilakukan setelah salat subuh. Saat itu, ia dipanggil sang ayah untuk mempersiapkan diri karena akan diakadkan dengan Ning Jazil.
“Saya itu nikahnya tidak disengaja, bisa ditanyakan sama istri saya. Saya bangun tidur langsung ditanya, kalau diijab sekarang gimana? Saya jawab, ikut saja,” tandas Gus Kautsar.
Advertisement
Tujuan Pernikahan Ning Jazil dan Gus Kautsar
Tujuan pernikahan Ning Jazil dan Gus Kautsar (KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar) pernah dijelaskan keduanya dalam wawancara sebagaimana dikutip dari NU Online.
Menurut Ning Jazil, pada dasarnya bersatunya Ning Jazil dan Gus Kautsar dalam ikatan pernikahan memang untuk berkhidmah kepada para masyayikh dan pondok pesantren.
Bisa dikatakan tujuan pernikahan Ning Jazil dan Gus Kautsar yaitu mencari ridlo Allah, ridlo orang tua, dan keluarga besar kedua belah pihak yang mayoritas ulama besar dari pesantren.
“Tujuan pertama perjodohan kami memang untuk itu. Bukan sekedar perjodohan, tapi kisah kami memiliki sejarah dan berhubungan erat dengan para sesepuh-sesepuh kami,” jelasnya.
Ning Jazil yang bernama lengkap Hj Jazilah Annahdliyah ini menjelaskan berkat doa dari masyayikh dan sesepuh pesantren tersebut membuat pernikahan keduanya berjalan lancar penih cinta.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul