Liputan6.com, Malang - Cakupan imunisasi polio di Kota Malang bisa melebihi target yang dibebankan. Meski pelaksanaannya sempat terkendala beberapa hal seperti pos kegiatan imunisasi berbarengan digunakan kampanye calon anggota legislatif (caleg).
Data riil anak usia 0-7 tahun di Kota Malang sebanyak 100.300 anak. Tapi target selama Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio sebanyak 93.187 anak. Dari target itu capaiannya sebanyak 101 persen atau 94.106 anak saat putaran I selama 15-21 Januari 2024.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meiftah Eti Winindar, mengatakan petugas menyisir ke seluruh wilayah untuk menjangkau anak sasaran imunisasi sehingga target bisa terpenuhi.
“Ada yang sakit ketika jadwal imunisasi, ya kami atur ulang. Ada juga yang tak tahu jadwal atau kendala lainnya dan kami menyesuaikan agar anak bisa diimunisasi,” kata Meiftah, Senin, 22 Januari 2023.
Menurut dia, ada pula kendala lain yang membuat jadwal imunisasi disusun ulang. Seperti pos PIN di balai Rukun Warga (RW) sedang digunakan caleg untuk kampanye. Maka petugas harus mengatur ulang demi menghindari kegiatan kampanye.
“Kalau pos PIN di balai RW yang berbarengan kampanye caleg itu ada dua titik, dijadwal ulang. Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana,” ucap Meiftah.
Sweeping atau menyisir seluruh wilayah itu guna memastikan anak – anak yang belum sempat imunisasi polio di posyandu, puskesmas, sekolah (PAUD dan SD) dan titik lainnya akhirnya bisa mendapat imunisasi. Secara keseluruhan di Kota Malang disiapkan 1.584 pos PIN.
“Ada juga beberapa kendala lainnya yang kemudian disiapkan lima pos di tempat pelayanan publik,” ujar Meiftah.
Lima Pos Imunisasi Polio di Tempat Publik
Meiftah menyebut lima pos PIN yang didirikan di tempat tertentu yakni di depan Masjid Jami Alun-alun Malang, area Car Free Day (CFD), Malang Town Square (Matos), Malang Olimpic Garden (MOG) dan di Persada Hospital.
Pendirian kelima pos itu berdasarkan beberapa pertimbangan. Misalnya masih ada orang tua yang ragu tentang imunisasi. Petugas pun bekerja sama dengan dewan masjid guna meyakinkan publik maka didirikan pos PIN di depan Masjid Jami.
“Melibatkan pemuka agama agar masyarakat yakin bahwa imunisasi itu halal, aman dan jadi hak anak agar tetap sehat,” ucap dia.
Ada pula yang tidak tahu jadwal imunisasi karena tak ke posyandu, tapi lebih memilih memeriksakan kesehatan anaknya ke dokter spesialis anak langganan atau ke rumah sakit. Maka salah satunya ditunjuk tempat layanan di Persada Hospital.
Ada faktor kesibukan orang tua sehingga baru bisa membawa anaknya imunisasi pada akhir pekan atau hari Minggu. Untuk menjangkau kendala ini didirian pos PIN di CFD, Matos dan MOG. Dinkes juga menggandeng TNI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
“Itu agar seluruh masyarakat yakin bahwa tidak ada kejadian pasca imunisasi. Ini yang membuat capaian imunisasi melebihi target,” ujar Meiftah.
Sementara itu untuk Sub PIN Polio putaran II agar anak dapat imunisasi lengkap bakal dilaksanakan pada 19 - 24 Februari 2024. Dinkes menargetkan paling tidak 95 persen dari capaian pada putaran I.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat, pihaknya mendorong Sub PIN Polio berjalan sukses dan menjangkau seluruh anak-anak. Sebab vaksinasi ini bagian dari menjamin hak anak agar tetap sehat.
“Imunisasi ini sangat penting, pagar penguat kesehatan dan agar anak-anak bisa terhindar dari penyakit Polio,” kata Hanik.
Advertisement