Liputan6.com, Jakarta - Sholat lima waktu adalah kewajiban yang harus ditunaikan umat Islam setiap harinya. Orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala, sementara yang meninggalkannya akan mendapat dosa
Dalam Islam, sholat merupakan puncak dari segala ibadah. Bahkan disebutkan dalam hadis riwayat An-Nafilah fii Ahaadits Adh-Dhoifah karya Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy bahwa sholat itu menjadi tiangnya agama.
“Assholatu 'imaduddin Faman aqomaha waqod aqomaddin Faman tarokaha waqod hadamaddin".
Artinya: “Sholat adalah tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya”.
Baca Juga
Advertisement
Sholat lima waktu sebaiknya dilakukan secara berjemaah di masjid. Salah satu keutamaannya mendapatkan pahala 27 derajat.
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: “Sholat berjemaah melampaui sholat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat. (HR Bukhari)
Dalam praktiknya, terkadang ada orang yang ingin sholat berjemaah di masjid tapi datangnya terlambat. Lantas, apa yang harus dilakukan ketika ketinggalan sholat berjemaaah di masjid?
Simak berikut penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Untuk menjawab kasus di atas yang sering ditemukan sehari-hari, Buya Yahya menceritakan dua kisah di zaman Nabi Muhammad SAW.
Pertama, dikisahkan ada orang yang akan melaksanakan sholat berjemaah di masjid, tapi ketika datang ke masjid sholatnya sudah selesai. Kemudian, Nabi Muhammad SAW yang penuh kasih menawarkan pada sahabatnya.
“Siapa yang mau sedekah ke lelaki ini silakan sholat dengannya. Maka Nabi mengimbau bagi yang sudah sholat dianjurkan untuk menemani. Jadi dianjurkan kita sholat untuk menemani orang (yang ketinggalan) berjemaah,” kisahnya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Selasa (23/1/2024).
Buya Yahya berpesan, jangan egois ketika ada saudara muslim yang ketinggalan sholat berjemaah. Temanilah dia sebagaimana yang dilakukan sahabat nabi.
“Ini perlu budaya. Jadi kalau ada temennya ketinggalan (sholat) ada satu (orang) sukarela berdiri. Temani temannya yang ketinggalan sholat. Temannya yang belum sholat jadi imam, dia makmumnya agar dia tidak sholat sendiri,” tutur Buya Yahya.
Advertisement
Dianjurkan Menolong Orang yang Mau Sholat Berjemaah
Kisah yang kedua, kala itu ada orang yang sudah sholat di rumah lalu diam di dekat masjid. Nabi Muhammad SAW melihat orang tersebut setelah menyelesaikan sholatnya.
“Kenapa kamu tidak sholat?” kata Buya Yahya menirukan ucapan nabi.
“Kami sudah sholat di rumah ya Rasulullah,” jawabnya.
“Kemudian Nabi mengatakan, oke kamu sudah sholat di rumah. Di sini adalah tempat berjemaah, dengan jemaah lebih baik. Kalau kamu sholat di sini akan menjadi kebaikan untuk kamu,” katanya.
“Maka ini yang disepakati ulama bahwasanya mengulang sholat berjamaah dengan berjamaah untuk tujuan menolong orang, mendapat keutamaan, dan sebagainya adalah dianjurkan,” pungkas Buya Yahya.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa ketika ada orang yang ketinggalan sholat berjemaah maka sebaiknya muslim lainnya rela menemani dia.
Syukur-syukur dia masih ada teman lain yang belum sholat sehingga bisa sholat berjemaah dengan dia. Akan tetapi, jika tak ada lagi orang maka yang sudah sholat berjemaah sebaiknya membantu dia dengan menjadi makmumnya.
Wallahu a’lam.