Liputan6.com, Jakarta Sepanjang tahun 2023, BRI Life mencatatkan pertumbuhan Net Profit atau laba bersih sebesar 55,5% dari Rp 344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 535,2 miliar di 2023. Dengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung menyampaikan bahwa dukungan dari para pemegang saham, dalam hal ini Bank BRI dalam melakukan penetrasi nasabah dengan tranformasi digital, serta dukungan dari FWD melalui expertise pengelolaan risiko asuransi jiwa, menjadi faktor utama dalam mencapai kinerja terbaik seluruh Insan BRI Life.
Advertisement
“Melalui Value Proposition Beri Ketenangan, BRI Life terus mengembangkan Budaya AKHLAK dengan menekankan Amanah sebagai pondasi utama dalam melakukan pekerjaan, mampu mengelola waktu sesuai kebutuhan serta senantiasa proactive dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi nasabah”, tegas Dewa dikutip Selasa (23/1/2024).
Di 2024, BRI Life senantiasa fokus pada memenuhan kebutuhan perlindungan asuransi jiwa bagi seluruh segmen yang ada, dengan penyediaan produk proteksi (jiwa/Kesehatan) dan investasi. Hal tersebut tertuang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Adapun Hijaukan Kinerja 2024, menjadi tema semangat untuk pencapaian kinerja terbaik dalam target usaha perusahaan di tahun ini.
Melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas), manajemen BRI Life mendorong seluruh Brilifers Tangguh di BRI Life memetik Pelajaran dari tahun 2023, memahami strategi yang akan dilakukan sehingga mampu mengeksekusi untuk melampaui target yang telah ditetapkan di tahun 2024.
“Bank BRI sebagi induk perusahaan terus berupaya meningkatkan kemampuan untuk mencapai keberlanjutan usaha BRI Grup. Untuk itu, Perseroan tidak akan pernah berhenti memperbaiki diri sehingga terus berkembang dan mencapai kinerja terbaik," ungkap Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang juga sebagai Direktur Pembina, Handayani.
”Melalui Rakernas ini manajemen berharap BRI Life akan senantiasa meningkatkan sinergi BRI Group serta optimum use of capital untuk mewujudkan BRI Life menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan market share tertinggi di Indonesia," tutup dia.
Cerita UMKM Banjarnegara Raup Omzet 2 Kali Lipat Berkat Digitalisasi
Sejalan dengan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro di tanah air, BRI Life terus berkomitmen dalam memajukan pelaku Ultra Mikro dan UMKM Indonesia, salah satunya dengan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Asosiasi Wanita Pengusaha Makanan Ringan (Aswapemari) Banjarnegara, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, melalui literasi kepada anggota Aswapemari binaan BRI Life tersebut.
Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution menjelaskan bahwa, BRI Life bekerjasama dengan BRI Research Institute, bersinergi dalam program BRI Life Berbagi untuk melakukan kegiatan pemberdayaan bagi Aswapemari Banjarnegara, melalui berbagai kegiatan lanjutan yang telah dimulai sejak bulan Oktober 2022.
“Ada beberapa program kegiatan yang kami lakukan bersama Aswapemari Banjarnegara yakni, pendampingan pelatihan Digitalisasi Usaha serta pelatihan pengelolaan keuangan bisnis/pribadi dan literasi asuransi yang dilengkapi dengan bantuan tools berupa alat kemasan sehingga awalnya kami beri nama Program Rumah Kemasan," kata Ade dikutip Kamis (26/10/2023).
“Sebagai program lanjutan di BRI Life, saat ini, disamping coaching terkait optimalisasi usaha yang mencakup pula bagaimana memasuki pasar moderen, penjualan on line dan pengelolaan keuangan bisnis, perusahaan juga memberikan bantuan berupa alat standar Good Manufacturing Practise (GMP) serta memberikan asuransi gratis bagi peserta seusai pelaksanaan literasi keuangan & asuransi tingkat lanjutan. Literasi keuangan dan asuransi ini juga merupakan program khusus di bulan inklusi keuangan yang ditetapkan OJK," imbuhnya.
Advertisement
Pengusaha Makanan Ringan
Aswapemari merupakan kelompok wanita pengusaha makanan ringan di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya yang sudah berdiri selama 11 tahun, selama ini mengembangkan usaha makanan ringan, bertujuan untuk membantu perekonomian keluarga dan telah memiliki 50 anggota aktif.
Beberapa hasil positif yang didapat dari program pemberdayaan sampai dengan tahap kedua ini antara lain; sebelum ada pemberdayaan Rumah Kemasan, omset rata-rata perbulan tiap anggota sebesar Rp 2-3 Juta, setelah adanya Rumah Kemasan menjadi sebesar Rp 4-6 Juta perbulan, serta adanya pengembangan produk baru berupa abon ikan dengan omset perbulan Rp 2-3 Juta.
Terkait produk, saat ini sudah memasuki pasar modern seperti Alfamart, Indomaret dan toko modern di daerah setempat dan mulai melakukan penjualan ke luar kota yaitu Yogyakarta. Beberapa anggota Aswapemari juga telah terbantukan dalam memperoleh sertifikasi halal dari Lembaga terkait.