Deretan Emiten Garap Sektor Energi Baru Terbarukan di BEI, Apa Saja?

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat beberapa perusahaan yang garap sektor ini karena dinilai memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2024, 19:26 WIB
Energi baru dan terbarukan (EBT) sempat disinggung dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Energi baru dan terbarukan (EBT) sempat disinggung dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. Topik ini memang tengah menjadi perbincangan dunia seiring dengan isu perubahan iklim (climate change) yang tengah populer.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat beberapa emiten yang garap sektor ini karena dinilai memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Bahkan beberapa perusahaan batu bara juga hijrah ke sektor hijau lewat berbagai diversifikasi.

Salah satunya yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Perseroan adalah perusahaan holding yang berbasis di Indonesia, dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Barito Renewables berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi yang lebih rendah dan mendukung target Indonesia untuk transisi menuju Net Zero Emission (NZE).

Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka. Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.

Selain itu, ada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Perseroan telah melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Hal ini ditandai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 MW.

Dalam proyek tersebut Adaro melalui anak usahanya PT Adaro Power menggandeng Total Eren. Keduanya memenangkan tender setelah memberikan penawaran harga listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero). Penawaran tersebut merupakan yang terendah dalam sejarah pembangunan PLTB di Indonesia.


PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan memiliki visi memperluas portfolio proyek energi terbarukan kami dan menjadi pemimpin pasar pembangkit listrik dari energi terbarukan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Misinya, mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia yang akan mengurangi emisi karbon dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Arkora Hydro memiliki dan mengembangkan fasilitas pembangkit listrik tenaga air aliran sungai langsung (run-of-river) yang beroperasi di seluruh Indonesia. PLTA aliran sungai langsung adalah jenis pembangkit listrik yang hanya memerlukan sedikit atau tanpa penyimpanan air.

Saat ini dengan 17,4 MW yang sudah beroperasi dan 15,4 MW dalam tahap konstruksi, perusahaan akan tetap mengembangkan portfolio pembangkit listrik air di Indonesia dengan cara organik dan akuisisi. Perusahaan mempunyai target mempunyai 200 MW dalam pembangkit listrik tenaga air dalam portofolio pada 2025.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjajaki peluang kerja sama bisnis di bidang energi surya. Perseroan melalui entitas anak, PT Daya Anugerah Sejati Utama menandatangani Nota Kesepahaman dengan Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power, dan PT Agra Surya Investindo untuk menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya.

Pabrik sel dan modul fotovoltaik surya tersebut memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GW per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.

 


PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdiri sejak 2008, perusahaan ini bergerak di bidang energi terbarukan. Melansir Yahoo Finance, Sky Energy Indonesia memproduksi dan menjual modul surya untuk rumah, dan sektor komersial dan pemerintahan di seluruh dunia.

Perusahaan ini menawarkan panel surya polikristalin, monokristalin, dan fleksibel, serta perangkat surya portabel, bola lampu, lampu, dan lampu dioda pemancar cahaya, sistem pemasangan surya, solusi sistem, inverter surya dan solusi pemantauan, dan solusi penyimpanan energi. Selain itu, Perseroan juga terlibat dalam desain, instalasi, dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya.

PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)

PT Kencana Energi Lestari Tbk merupakan perusahaan penyedia energi baru terbarukan terkemuka di Indonesia. Melalui dua entitas anak perusahaan langsung yaitu PT Energy Sakti Sentosa dan PT Bangun Tirta Lestari serta dua entitas anak perusahaan tidak langsung yaitu PT Nagata Dinamika Hidro Madong dan PT Biomassa Energi Jaya. Perseroan menghasilkan energi baru terbarukan bagi kebutuhan industri dan rumah tangga Indonesia.

Kencana Energy telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatera Utara yaitu PLTA Pakkat melalui PT Energi Sakti Sentosa, PLTA di Bengkulu yaitu PLTA Air Putih melalui PT Bangun Tirta Lestari, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Toraja Utara yaitu PLTM Ma’dong melalui PT Nagata Dinamika Hidro Madong dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kepulauan Bangka Belitung yaitu PLTBm Tempilang melalui PT Biomassa Energi Jaya.

Perseroan juga tengah melakukan proses pengembangan PLTMH Ordi Hulu di Sumatera Utara melalui PT Sumatera Energi Lestari dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Bangka Belitung yaitu PLTS Tempilang melalui PT Kencana Energi Matahari. Kencana Energy akan mengembangkan usahanya ke berbagai lokasi lain di Sumatera dan Sulawesi.

 


PT Indika Energy Tbk (INDY)

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Indika Energy Tbk berkomitmen mencapai net zero emisi pada 2050. Bersamaan dengan itu, Indika Energy mencanangkan pendapatan dari non batu bara andil 50 persen pada 2025. Sementara setengahnya lagiberasal dari non batu bara.

Untuk itu, perseroan melakukan diversifikasi portofolio pada lini bisnis berkelanjutan. PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usaha perseroan yaitu PT Mitra Motor Group (MMG) mendirikan perusahaan patungan bersama Foxteq Singapore Pte Ltd pada 22 September 2022. Perusahaan patungan itu bernama PT Foxconn Indika Motor (FIM).

Selain itu, perseroan juga menginisiasi green business solar power dengan mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). Yakni usaha patungan yang diprakarsai Indika Energy dengan Fourth Partner Energy (4PEL), pengembang tenaga surya terkemuka di India. Perusahaan patungan ini fokus menyediakan platform solusi energi terbarukan satu atap untuk sektor komersial dan industri di Indonesia.

Untuk mengurangi exposure dari bisnis batu bara, Indika juga memiliki Indika Multi Properti dengan empat konsesi hutan tanaman industri seluas lebih dari 170 ribu hektar di KAlimantan. Perusahaan ini, memiliki rencana untuk mengembangkan wood pellet untuk biomassa dan carbon offset.

 


PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah berhasil mengembangkan tiga aset greenfield tambang batu bara, TBS melakukan diversifikasi usaha ke sektor tenaga listrik dengan berinvestasi membangun dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk menciptakan sumber pendapatan yang lebih berkelanjutan dan bertransformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi.

Dalam perkembangannya, TBS telah mempertajam proses transformasi yang lebih fokus ke arah pengembangan bisnis hijau dan energi bersih. Untuk itu, TBS melakukan reinvestasi arus kas yang dihasilkan dari bisnis bahan bakar fosil ke bisnis hijau yang inovatif di seluruh Indonesia.

Perseroan telah memutuskan untuk memasuki bisnis sepeda motor listrik sebagai salah satu pengembangan lanskap bisnis baru yang sejalan dengan peta jalan pengembangan bisnis energi bersih dan terbarukan 2021 - 2030.

Pada 2021, perseroan berkolaborasi dengan Grup GoTo mendirikan perusahaan patungan PT Energi Kreasi Bersama dengan nama brand 'Electrum' untuk mengembangkan bisnis sepeda motor listrik secara terintegrasi.


PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan merupakan afiliasi Pertamina dan pemegang kuasa pengusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, dalam hal kapasitas terpasang keseluruhan yang dioperasikan sendiri oleh Perseroan dan oleh para Kontraktor KOB berdasarkan data dari Wood Mackenzie Asia Pacific Pte Limited (Wood Mackenzie).

Perseroan berfokus pada tenaga panas bumi hulu dan hilir dan telah mengembangkan proyek-proyek tenaga panas bumi milik Perseroan dengan mengintegrasikan dan mengoptimalkan panas bumi dan komponen-komponen produksi listrik serta teknologi yang Perseroan dapatkan dari para pemasok yang memiliki hubungan kuat dengan perseroan.

Perseroan memperoleh sebagian besar pendapatan Perseroan dari penjualan listrik secara langsung dan tidak langsung ke PLN, yang merupakan perusahaan utilitas listrik milik negara Indonesia, dan penjualan uap ke IPP dan PLN.

PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)

Perseroan bergerak dalam kegiatan usaha produksi panel listrik, perakitan baterai listrik dan energi terbarukan. Perseroan merupakan pemilik lisensi pertama di indonesia dari siemens untuk memproduksi panel-panel listrik type-tested di mana sejak 2009 perseroan memproduksi panel listrik type-tested. Sejak 2020, perseroan memperluas bisnisnya sebagai penyedia teknologi listrik yaitu baterai listrik dan energi terbarukan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya