Dirut Widodo Makmur Perkasa Tumiyana Lepas 34,48 Juta Saham WMPP

Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana menjual 34.483.600 lembar saham WMPP atau setara 0,12 persen kepemilikannya yang sebanyak 20.055.071.510 lembar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2024, 19:59 WIB
PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) mengumumkan transaksi pelepasan sejumlah saham yang dilakukan oleh Direksi Perseroan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) mengumumkan transaksi pelepasan sejumlah saham yang dilakukan oleh Direksi Perseroan.

Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana menjual 34.483.600 lembar saham WMPP atau setara 0,12 persen kepemilikannya yang sebanyak 20.055.071.510 lembar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/1/2024), Tumiyana melakukan penjualan pada harga Rp 50 per saham.

Dengan demikian, Tumiyana mengantongi Rp 1,72 miliar dari penjualan saham WMPP. Adapun tujuan transaksi adalah realisasi investasi. Setelah transaksi, Tumiyana kini mengempit 20.020.687.910 lembar saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk atau setara 68,05 persen. Sebelumnya Tumiyana memegang 20.055.071.510 lembar saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk atau setara Rp 68,17 persen.

Selain Tumiyana, sisa saham perseroan saat ini merupakan kepemilikan publik. Merujuk data RTI, saham WMPP tengah dalam Pemantauan Khusus Bursa. Saham WMPP parkir pada posisi 50. Perusahaan ini resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada 6 Desember 2021 lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan 4,42 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 160 per lembar. Dengan begitu, perseroan saat itu mengantongi Rp 707,04 miliar dari IPO. Berdasarkan posisi harga saat ini, saham WMPP telah susut 68,75 persen sejak IPO.

Berdasarkan data RTI, saham WMPP ditutup stagnan Rp 50. Harga saham WMPP baik terendah dan tertinggi Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan tujuh kali dengan nilai transaksi Rp 760 ribu. Total volume perdagangan saham 152 saham.


Widodo Makmur Perkasa Siapkan Investasi Rp 10,9 Triliun

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) akan segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, Widodo Makmur Perkasa tengah memasuki masa book building atau masa penawaran yang berlangsung sejak, 27 Oktober 2021 dan akan selesai pada 9 November 2021.

WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.

Founder & CEO WMP, Tumiyana menyebutkan, Perseroan menyiapkan rencana investasi sekitar Rp 10,9 triliun untuk lima tahun. Investasi tersebut, kata Tumiyana, salah satunya didanai dari hasil IPO.

"Rencana investasi akan dilakukan pada 5 tahun ke depan, untuk anggarannya Rp 10,9 triliun. Itu cukup besar buat kita, untuk mendorong pertumbuhan perusahaan pada durasi 5 tahun yang akan datang,” kata dia dalam paparan publik, Kamis (28/10/2021).

Induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) ini akan menawarkan sebanyak 8,3 miliar saham baru. Setara 25 persen dari total saham yang dicatatkan dengan kisaran harga penawaran umum Rp 160 sampai dengan Rp 220 per saham.

 


Dana IPO

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan demikian, dana yang dihimpun mencapai Rp 1,8 triliun. WMP akan menggunakan sekitar 11,43 persen dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia.

Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Selain itu, sekitar 19,05 persen akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90 persen untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57 persen sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.

"Hasil dari IPO ini akan menambah capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang,” kata dia.

Selain melakukan ekspansi fasilitas produksi, salah satu strategi besar WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah dengan penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya. Serta pengembangan fasilitas peternakan serta pertanian terintegrasi yang akan menghadirkan efisiensi biaya bagi Perseroan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya