Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan saham Rabu (24/1/2024) seiring investor memantau data ekonomi dari Jepang serta data aktivitas pabrik dari Australia.
Dikutip dari CNBC, ekspor Jepang pada Desember mengalahkan harapan. Neraca perdagangan Jepang alami surplus USD 62,1 miliar dibandingkan defisit USD 122,1 miliar yang diperkirakan berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters. Data itu muncul sehari setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneterya tidak berubah.
Advertisement
Australia juga melihat survei PMI awal dari Juno Bank yang menunjukkan ekspansi aktivitas manufaktur pada Januari setelah kontraksi selama 11 bulan berturut-turut.Aktivitas bisnis di Australia juga alami kontraksi yang lebih kecil pada Januari dibandingkan Desember.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Indeks Nikkei 225 melemah 0,26 persen,sedangkan indeks Topix susut 0,15 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,43 persen dengan saham Samsung Electronics dan SK Hynix mencatat kerugian terbesar di antara 10 saham teratas pada indeks acuan. Indeks Kosdaq merosot 1,35 persen.
Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 15.632, menunjukkan pembukaan lebih kuat dan melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham dari Selasa pekan ini dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di posisi 15.353,98.
Di wall street, indeks S&P 500 naik 0,29 persen ke posisi tertinggi sepanjang masa di 4.864,60. Hal ini seiring pelaku pasar mencerna laporan keuangan perusahaan terbaru. Indeks Nasdaq naik 0,43 persen dan indeks Dow Jones melemah 0,25 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 23 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Hong Kong menguat dan memimpin kenaikan di bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Selasa, 23 Januari 2023.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang sedikit melemah setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya pada pertemuan pertama pada 2024.
Indeks Hang Seng di Hong Kong melompat hampir 3 persen yang didorong saham teknologi. Bloomberg melaporkan otoritas China sedang mempertimbangkan paket stimulus 2 triliun yuan (USD 278,53 miliar) untuk stabilkan pasar saham.
Indeks CSI 300 di China naik 0,4 persen dari level terendah dalam hampir lima tahun. Indeks CSI 300 ditutup ke posisi 3.231,93.
Saham video game di Hong Kong naik setelah otoritas game China hapuskan rancangan peraturan dari situsnya. Langkah-langkah yang diusulkan bulan lalu akan membatasi pengeluaran dan imbalan untuk video game. Namun, situs web regulator belum tersedia pada Selasa pekan ini.
Indeks Nikkei 225 melemah tipis ke posisi 36.517,58, sedangkan indeks Topix tergelincir 0,11 persen ke posisi 2.542,07.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,51 persen ke posisi 7.514. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,58 persen ke posisi 2.478,61 dan indeks Kosdaq mendatar di posisi 840,11.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 23 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Selasa, 23 Januari 2024. Indeks Dow Jones merosot dari rekor tertinggi seiring pelaku pasar mencerna hasil laporan laba perusahaan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (24/1/2024), indeks Dow Jones tergelincir 96,36 poin atau 0,25 persen ke posisi 37.905,45. Indeks Dow Jones tergelincir ke bawah level 38.000. Koreksi indeks Dow Jones tersebut mengakhiri kinerja positif dalam tiga hari.
Indeks S&P 500 naik 0,29 persen menjadi 4.864,60, penutupan tertinggi baru sepanjang masa. Indeks Nasdaq menguat 0,43 persen ke posisi 15.425,94.
Indeks Dow Jones melemah seiring koreksi saham 3M lantaran rilis panduan yang mengecewakan. Indeks Johnson&Johnson turun 1,6 persen setelah melaporkan laba.
Saham D.R Horton turun lebih dari 9 persen setelah kinerja Perseroan meleset dari perkiraan konsensus wall street untuk laba per saham.
Saham Lockheed Martin merosot lebih dari 4 persen menyusul prospek laba per saham yang lemah.
Sementara itu, saham United Airlines naik lebih dari 5 persen setelah melaporkan kinerja kuartal IV yang kuat. Namun, operator maskapai itu prediksi kerugian pada kuartal I akibat larangan terbang terhadap pesawat Boeing 737 Max 9, model yang digunakan di Alaska Airlines mengalami keadaan darurat awal Januari 2024.
Saham maskapai lain ikut naik. Saham Southwest Airlines melonjak lebih dari 3 persen. Saham American Airlines, Delta Air Lines dan Alaska Airlines naik lebih dari 2 persen.
Saham Verizon dan Procter and Gamble turut membantu kurangi koreksi indeks Dow Jones. Saham Verizon dan Procter and Gamble masing-masing naik lebih dari 6 persen dan 4 persen seiring aksi beli saham oleh investor.
Menanti Laporan Keuangan Perusahaan
Pergerakan wall street terjadi setelah S&P 500 memasuki pasar bullish baru, melampaui penutupan tertinggi sepanjang masa sebelumnya pada Januari 2022.
Namun, investor sedang mempertimbangkan berapa lama kenaikan tersebut dapat bertahan, terutama karena reli tahun ini berpusat pada saham teknologi seperti Nvidia.
Pada Januari 2024 saja, saham Nvidia naik 20 persen. Di sisi lain, indeks Russell 2000 turun lebih dari 2 persen.
“Investor pasti mengambil jeda, melakukan aksi ambil untung setelah mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun. Hal ini mengimbangi sikap bullish di pasar,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.
Pelaku pasar juga menanti dua data penting ekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini. Data produk domestik bruto kuartal IV akan rilis Kamis pekan ini, diikuti indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang diawasi ketat oleh Departemen Perdagangan pada Desember.
Selain itu, investor juga akan memantau kinerja laba Netflix usai rilis laporan keuangan. Sektor teknologi tetap menjadi fokus pekan ini bersama IBM dan Tesla yang dijadwalkan rilis laporan keuangan pada Rabu pekan ini. Sedangkan Intel akan rilis kinerja keuangan pada Kamis pekan ini.
Di luar sektor teknologi, American, Alaska dan Soutwesth Airlines rilis kinerja pada Kamis pekan ini.
“Laba perusahaan mungkin akan menjadi hal terpenting yang kita lihat pada kuartal ini selain PDB dan inflasi. Saya berbicara banyak tahun lalu tentang kesehatan konsumen. Dan menurut saya itulah yang menjadi fokus pada paruh pertama tahun ini,” ujar Chief Investment NorthEnd Private Wealth, Alex McGrath.
Advertisement