Menko Airlangga Temui Warga Indramayu, Pastikan Bansos Pemerintah Jalan Terus

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui warga yang merupakan penerima bantuan pangan di wilayah Indramayu, Jawa Bar

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Jan 2024, 14:35 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui warga yang merupakan penerima bantuan pangan di wilayah Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024). (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui warga yang merupakan penerima bantuan pangan di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, dia menjanjikan bantuan sosial atau bansos dari pemerintah akan terus berjalan untuk seluruh masyarakat.

"Jadi hari ini sesuai amanat Pak Presiden kita memberikan bantuan pangan dalam bentuk 10 kilo beras," tutur Airlangga di Gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/1/2024).

Airlangga turut mengingatkan bahwa pemerintah juga memberikan bantuan langsung tunai atau BLT dalam rangka memberikan perhatian ke masyarakat terdampak el nino. Adapun jumlahnya Rp200 ribu per bulan dan mulai lanjut disalurkan pada Februari 2024.

"Ini akan diberikan sampai bulan Juni, 10 kilo (beras) per keluarga per bulan," jelas dia.

Adapun seluruh bantuan tersebut merupakan hasil dari rapat kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kembali dia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.

"Jadi sesuai arahan pemerintah program ini lanjut terus, lanjut? Yasudah kalau lanjut," Airlangga menandaskan.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto memastikan penyaluran bantuan sosial atau bansosdari pemerintah untuk masyarakat akan terus dilakukan meski di tengah kontestasi Pemilu 2024.

"Pemilu kan tidak bisa semuanya kita stop, karena ini kebutuhan masyarakat bukan kebutuhan pemilu. Jadi pemerintah akan lanjutkan, karena ini merupakan upaya untuk menjaga daya beli dan menurunkan inflasi," tutur Airlangga di Kantor Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).


Tak Ada Unsur Politis

Menteri Koordinasi (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau aktivitas operasional Pelabuhan Subang, Jawa Barat. (Foto:Liputan6/Nanda Perdana Putra)

 

Daya beli dan inflasi, kata Airlangga, merupakan bagian dari upaya pertumbuhan ekonomi. Hal itu merupakan poin krusial dalam memajukan Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi kan nggak bisa dihentikan karena adanya pemilu," jelas dia.

Dia pun memastikan tidak ada unsur politis dalam pemberian bansos dari pemerintah untuk rakyat. Yang pasti, kontestasi Pilpres 2024 tidak boleh menjadi pengganjal upaya negara mensejahterakan rakyat.

"Ya tentunya kan ini program pemerintah. Dan diberikan masyarakat langsung," Airlangga menandaskan.


Airlangga Dengar Curhatan Warga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global" di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Tira/Liputan6.com)

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. Kunjungan kerjanya ke sana dalam rangka memastikan distribusi bantuan sosial atau bansos dari pemerintah tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.

"Tentunya pada siang hari ini adalah pembagian daripada bantuan beras bulog, merupakan bantuan yang oleh Bapak Presiden diputuskan dalam sidang kabinet, dan bantuan beras ini 10 kilo per Keluarga Penerima Manfaat dan diterima oleh 22 juta KPM," tutur Airlangga di Kantor Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).

Airlangga pun sempat berdialog dengan warga yang hadir. Sebagian di antaranya malah mengaku belum pernah menerima bansos, baik dalam bentuk beras hingga bantuan langsung tunai alias BLT.

Mendengarkan suara masyarakat, dia pun langsung mempertanyakan PT Pos yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan bansos, salah satunya BLT El Nino senilai Rp200 ribu per bulan bagi keluarga harapan.

"Jadi arahan Pak Presiden ini yang diundang yang menerima 22 juta, tapi harusnya dicek nih dari Pos apakah bapak ibu yang kemarin berhak menerima. Harusnya ada dua, satu beras 10 kilo, Bantuan Langsung Tunai el nino Rp200 ribu per bulan. Jadi tahun kemarin dua kali, Rp400 ribu. Nah ke depan tiap bulan dapat Rp200 ribu," jelas dia.

Adapun program bansos berupa beras dan BLT tersebut diterapkan dalam rangka mengantisipasi fenomena el nino, di mana terpantau untuk wilayah Kalimantan penanaman padi mundur tiga, sementara di Jawa mundur dua bulan.

"Sehingga program 10 kilo merupakan kebutuhan mereka yang besarnya bisa 25-40 kilo per bulan. Jadi ini signifikan. Dan alokasi beras di Jabar ini untuk 4.445.601 penerima bantuan pangan. Dan di Kota Bandung sendiri ada 109.333 dan di kecamatan ini ada 5580. Dan stok bulog di Kabupaten Bandung ada 9950. Sehingga tentunya kita lihat bulog mempunyai cadangan cukup untuk menjalankan program ini," Airlangga menandaskan.

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya