Pria Ini Tak Menyadari Telah Tertembak di Kepala, Sempat Pesta 4 Hari

Mateus yang tetap berpesta meskipun mengalami insiden tragis.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 24 Jan 2024, 19:40 WIB
Pria Tertembak Peluru di Kepala Sampai Bersarang 4 Hari - Hasil rontgen menunjukkan peluru bersarang di otak Facio.(Sumber: Jam Press)

Liputan6.com, Jakarta Senjata api bukan alat untuk main-main. Tak sedikit tujuan pistol hingga senjata laras panjang memakan korban. Kepala jadi salah satu sasaran utama tembakan. Pasalnya besar kemungkinan orang mati usai tertembak di kepala. Namun tidak dengan seorang pria Brazil yang seolah dapat keajaiban. 

Seorang mahasiswa kedokteran asal Brazil, Mateus Facio, mengalami pengalaman yang mengejutkan saat ia mengira terkena batu di malam tahun baru 2024 kemarin, namun ternyata, dia tertembak di kepala. Mateus, yang awalnya mengira insiden itu hanyalah lelucon buruk, malah melanjutkan pesta selama empat hari dengan peluru bersarang di otaknya.

Kejadian dimulai ketika Mateus bersama teman-temannya berkumpul di pantai dekat Rio De Janeiro. Tanpa mendengar suara tembakan, pria 21 tahun itu menganggap hantaman di kepalanya sebagai batu dan melanjutkan kegembiraannya tanpa menyadari peluru yang bersarang.

Dilansir Liputan6.com dari New York Post, Rabu (24/1/2024), dokter syarat yang menangani Mateus menyebutnya keberuntungan. Pasalnya peluru di kepala pria itu sampai menekan otak. 

 

Peluru Bersarang di Kepala 4 Hari

“Peluru itu menekan otak di area dekat area yang bertanggung jawab atas pergerakan lengan kanan, menyebabkan iritasi,” jelas ahli bedah saraf Flávio Falcometa. (Sumber: Jam Press)

Empat hari berlalu, Mateus merasakan gejala aneh, seperti kejang lengan. Pria suka berpesta ini akhirnya menyadari ada yang tidak beres dan segera mencari bantuan medis. Di rumah sakit, dokter mengungkapkan bahwa dia telah tertembak dengan peluru 9 mm.

“Saya pergi tidur siang dan terbangun dengan tangan saya terasa agak konyol. Saya merasakan jari-jari saya bergerak, tetapi saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengambil sesuatu,” kata Mateus. 

Meskipun mengalami risiko serius selama operasi dua jam untuk mengeluarkan peluru, Mateus beruntung karena tidak mengalami kerusakan permanen pada tubuhnya. Ahli bedah saraf Flávio Falcometa menyebutnya sebagai keberuntungan besar, mengingat peluru tersebut menekan area otak yang mengendalikan pergerakan lengan kanan.

Peluru yang berhasil dikeluarkan kemudian diserahkan kepada polisi, yang saat ini sedang menyelidiki kasus ini. Tidak ada laporan resmi tentang penembakan di pantai pada malam itu, menambah misteri di seputar kejadian ini.

 

 


Ketahanan Kena Peluru Jadi Sorotan

Facio menghabiskan empat hari berpesta, tidak menyadari bahwa ada peluru di otaknya. (Sumber: Jam Press)

Ibu Mateus, Luciana, menyatakan keheranan atas kisah anaknya yang melewati empat hari dengan peluru di kepala tanpa merasakan gejala apa pun. “Para dokter dan perawat yang melihat Mateus hampir tidak percaya,” ujarnya.

Kisah luar biasa ini menjadi perbincangan, menyoroti ketahanan luar biasa Mateus yang tetap berpesta meskipun mengalami insiden tragis. Kasus ini memberikan pencerahan mengenai keanehan dan keberanian seseorang di tengah kejadian yang sulit dipahami.

"Seseorang yang menghabiskan empat hari dengan peluru di kepalanya dan tidak merasakan apa pun adalah hal yang tidak dapat dijelaskan,” kata Luciana, ibu Mateus.

Mateus Facio, dengan semangatnya yang mengagumkan, kini menjadi perhatian bagi banyak orang yang tercengang oleh kisah ajaibnya yang melibatkan keberanian dan ketabahan yang luar biasa.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya