Wajib Tahu, Manfaat Jangka Pendek dan Panjang dari Rutin Berolahraga

Anda pasti sudah tahu bila rutin berolahraga membuat tubuh sehat dan bugar. Lalu, secara spesifik sudah tahu belum manfaat olahraga jangka pendek dan panjang dari rutin berolahraga?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 26 Jan 2024, 15:03 WIB
Ilustrasi manfaat rutin berolahraga seperti lari, jogging. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menyarankan masyarakat berolahraga sebanyak 150 menit dalam seminggu. Waktu tersebut bisa dibagi dalam beberapa kali dalam seminggu. 

Anda pasti sudah tahu bila rutin berolahraga membuat tubuh sehat dan bugar. Lalu, secara spesifik sudah tahu belum manfaat olahraga jangka pendek dan panjang dari rutin berolahraga? Ada banyak keuntungan yang bisa didapat berikut diantaranya seperti disampaikan dokter spesialis kedokteran olahraga Elsye:

1. Berat Badan Turun

Bagi Anda yang punya permasalahan berat badan, bisa jadi motivasi untuk berolahraga. Salah satu manfaat rutin berolahraga adalah penurunan berat badan yang akan terlihat dalam jangka waktu tiga bulan. 

"Jalan kaki rutin 30 menit setiap hari selama tiga bulan itu bisa menurunkan berat badan hingga 2-3 kg. Lalu, lingkar perut berkurang 3 cm," kata Elsye beberkan bukti.

2. Membentuk Tubuh

Sementara itu, bagi yang sudah memiliki berat badan sudah ideal maka berolahraga membuat bentuk tubuh jadi lebih bagus.

"Lebih shaping gitu bentuk badannya," tutur Elsye dalam Kemencast di Youtube Kementerian Kesehatan ditulis Kamis (25/1/2024).

 


Manfaat Jangka Panjang dari Berolahraga

Aktris Tya Ariestya bermain lompat tali saat Car Free Day di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (12/6/2022). Tya Ariestya menjaga tubuh tetap bugar dengan berolahraga salah satunya lompat tali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

3. Melatih Otot

Untuk jangka panjang, berolahraga secara rutin membuat otot jadi kuat. Hal ini amat membantu kekuatan otot.

4. Melenturkan Sendi-Sendi

Berolahraga juga membuat sendi-sendi jadi lentur. Hal ini juga modal penting saat beraktivitas.

"Sendi-sendi yang lentur itu dijaga dari sekarang (muda)," kata Elsye

 

 


5. Tulang Kuat di Masa Tua

Meski demikian, masih banyak warga yang berolahraga di kawasan Sudirman-MH Thamrin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Untuk jangka panjang, berolahraga membuat tulang enggak gampang keropos," kata Elsye.

"Bila sudah aktif umur 30-an, nanti misalnya jatuh atau kepleset pas umur 50 enggak gampang patah tulang. Itu yang paling sering ya, paling terlihat," kata Elsye.

Selain itu, berolahraga rutin juga membuat tidak mudah cedera. "Orang yang aktif berolahraga, misal mau ambil barang di belakang saat naik mobil enggak masalah. Kalau punya otot lentur, enggak gampang cedera," kata wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.


Berolahraga Bisa Dicicil Dalam Sehari

Bila Anda tak punya banyak waktu, Elsye mengatakan bahwa olahraga bisa dicicil. Misalnya Anda menetapkan waktu berolahraga 30 menit dalam sehari, maka bisa membagi dalam dua waktu. Masing-masing berdurasi 15 menit.

"Bila tidak bisa berolahraga dengan durasi 30 menit, ya bisa dicicil," kata Elsye.

Elsye mencontohkan berolahraga di pagi hari selama 15 menit, seperti jalan kaki cepat. Lalu, di sore hari kembali melakukan hal yang sama.

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya