Liputan6.com, Lumajang - Gunung semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 700-800 meter di atas puncak gunung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian mengatakan, Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Advertisement
“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 22 mm dan durasi 97 detik,”ujarnya Kamis (25/1/2024)
Kemudian erupsi kedua untuk ketinggian abu vulkanik teramati sekitar 800 meter ditas puncak sekitar 4,476 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan kode warna penerbangan orange
Sebaran abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang bergerak dari arah utara ke barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 23 mm dan durasi 110 detik.
Status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada Level III atau siaga sehingga petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Kemudian warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambahnya.
Tidak Ada Sebaran Abu Vulkanik
Masyaakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran lava dan lahar di sepanjang alian sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, tidak ada dampak yang terjadi akibat dua kali erupsi Gunung Semeru tersebut.
“Sejauh ini masih aman dan terkendali tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengarah ke permukiman warga dan aktifitas warga berjalan normal,” katanya.
Advertisement