Liputan6.com, Jakarta - Baterai kendaraan listrik dengan material lithium ferro phosphate (LFP) dan juga nikel atau NMC (nickel manganese cobalt) masih jadi pembicaraan di tengah masyarakat.
Hal tersebut setelah pada debat cawapres pada beberapa waktu lalu, pokok bahasan tersebut disinggung oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dan juga cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.
Advertisement
Awalnya, Gibran menyinggung terkait LFP yang sering digaungkan oleh salah satu tim sukses (timses) pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin yaitu Thomas Lembong, yang bahkan disebut anti nikel.
Dan nikel sendiri merupakan material yang banyak dimiliki oleh Indonesia sebagai alternatif penggunaan LFP.
Menanggapi hal tersebut, Muhaimin mengatakan, sesi tanya jawab debat cawapres bukan seperti main tebak-tebakan.
"Tenang pak Gibran, semuanya ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah Policy dan kebijakan. Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika. Etika itu adalah etika lingkungan, apapun yang jadi kebijakan kita menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, juga apapun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan," beber Cak Imin.
Lalu sebenarnya, apa perbedaan baterai LFP dengan Nikel NMC?
1. Performa jarak
LFP hanya mampu mencapai jarak yang lebih dekat dari NMC. Jarak tempuh baterai LFP diklaim bisa mencapai kurang lebih 700 km. Sedangkan NMC dapat mencapai lebih dari 1000 km.
2. Pengisian daya
Performa fast charging LFP sedikit di bawah NMC. Performa tenaga LFP memiliki kapasitas yang lebih rendah yaitu 3,2 volt dan kurang bekerja dengan baik pada kondisi musim dingin.
Sedangkan NMC memiliki kapasitas 3,5 - 3,7 volt yang dapat bekerja baik pada kondisi musim dingin.
3. Ukuran dan berat
Baterai pack LFP lebih berat dan cenderung lebih besar dengan hanya menghasilkan listrik 125 watt hour per kg, dibanding NMC yang menghasilkan 300 watt hour per kg
4. Harga
Rata-rata, harga baterai LFP berkisar USD70-80 per KWH, atau lebih murah 20 - 30 persen dari harga baterai NMC yang rata-rata USD90 - 100 per KWH.
5. Masa pakai
Umur baterai LFP lebih panjang dan dapat diisi hingga 3000 kali siklus pengisian dibandingkan baterai NMC yang hanya 1000 - 2000 kali.
6. Keamanan
Baterai LFP tidak mudah terbakar bila mengalami kebocoran, karena suhu sewa sulut mencapai 270 derajat celcius. Sedangkan baterai NMC hanya 150 derajat celcius, yang menyebabkan baterai jenis tersebut lebih mudah terbakar.
Advertisement