Liputan6.com, Cilacap - Pakar tafsir sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha tersohor dengan kecerdasannya yang membuat kagum semua orang, termasuk para kiai dan mubaligh tanah air.
Baca Juga
Advertisement
Kecerdasannya ini mengantarkan sosok santri kesayangan Mbah Moen ini menjadi salah seorang ulama yang alim dan disegani banyak orang orang.
Meskipun dirinya tidak menempuh pendidikan formal sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi, kedalaman ilmu agamanya ini menyebabkan dirinya masuk ke dalam jajaran Dewan Tafsir Nasional.
Lantaran kagum, dalam sebuah kesempatan pengajian Gus Baha ada salah seorang kiai yang memberanikan diri untuk bertanya kepadanya perihal cara agar menjadi orang yang alim.
“Dahulu belajarnya bagaimana kok bisa ‘alim seperti itu,” tanya seorang kiai yang duduk bersebelahan dengannya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Santri Online id, Kamis (25/01/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Jawaban Kocak Gus Baha
Menanggapi pertanyaan itu, Gus Baha tidak langsung kepada inti permasalah. Justru ia menanggapinya dengan jawaban guyonan khasnya.
“Andaikan pertanyaan itu dilempar ke Mbah Moen, jawabnya gurunya siapa?” katanya.
“Ha…ha…ha…,” sahut tawa jemaah.
“Tapi mungkin kalau tanya ke mbah saya, jawabnya sama, orang itu cucu saya,” terangnya yang lagi-lagi membuat seluruh jemaah tertawa lepas.
Advertisement
Karunia Allah dan Rajin Belajar
Setelah beberapa saat menjawab dengan joke-joke segar, ulama muda kharismatik asal Rembang ini mengaku penyebab dirinya menjadi alim seperti sekarang ini bukan dengan cara-cara yang instan dan bukan pula karena faktor keturunan. Ia menegaskan bahwa ia rajin dan giat belajar.
“Tapi kalau aku menceritakan, ya karena saya ini rajin,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa hal ini merupakan karunia dari Allah SWT. Gus Baha pun menyitir firman Allah Surah Al-Jumu’ah ayat 4.
“Yang jelas, dzaalika fadlullahi yu’tiihi man yasya,” sambungnya.
Adapun lafal lengkap ayat tersebut adalah sebagai berikut,
ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
“Demikianlah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki; dan Allah memiliki karunia yang besar.”
Ijazah Agar Jadi Orang Alim dari Mbah Moen
Berdasarkan pengakuan Gus Baha, baik gurunya, Mbah Moen atau juga kakeknya pernah memberikan ijazah kepadanya jika ingin menjadi orang yang alim, yaitu belajar dulu sebelum mengaji.
“Dulu Mbah Moen kalau ngijazahi begini, juga mbah saya, kalau kepengin ngalim sinau sit sebelum ngaji,” terangnya.
“Misalnya kamu ngaji kitab Taqrib atau ngaji Wahhab sama Mbah Moen, kamu baca dulu, sebeum ngaji,” sambungnya.
Setelah membaca, maka upaya selanjutnya jika setelah ketemu guru maka mencocokkan dengan bacaan gurunya. Hal ini menurutnya selain mempercepat penguasaan materi, juga mengetahui kadar penguasaan ilmu. Hal ini yang ditekankan Gus Baha kepada para santri yang sedang belajar ilmu agama.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Baca Juga
Advertisement