Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menilai bisnis paylater memiliki prospek positif walaupun bank tersebut baru meluncurkan layanan ini pada Oktober 2023.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, dahulu seluruh perbankan sudah memperkenalkan sistem pembayaran melalui kartu kredit. Namun, faktanya belum semua masyarakat mampu mengakses kartu kredit karena berbagai keterbatasan.
Advertisement
Salah satunya adalah persyaratan memiliki kartu kredit cukup ketat kendati plafon pendanaan yang diberikan juga lebih besar dan fleksibel.
“Akhirnya kami coba membuat paylater untuk menolong masyarakat yang belum punya atau kesulitan mengakses kartu kredit,” kata Jahja dalam Paparan Kinerja BCA Akhir Tahun 2023, Kamis (25/1/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Central Asia Santoso menyampaikan, meski baru diluncurkan Oktober 2023, respons nasabah sangat positif. Hingga saat ini, BCA sudah memiliki 52.000-an konsumen yang terdaftar sebagai nasabah paylater.
“Plafon paylater yang telah diberikan BCA adalah sekitar Rp 400 miliar dalam waktu 2,5 bulan. Outstanding paylater kami juga bagus karena masih sekitar 25% sampai 30%. Itu angka yang sehat,” ujar dia.
Santoso mengingatkan, paylater bukanlah alat untuk membayar utang di tempat lain. Paylater ditujukan untuk memudahkan masyarakat yang hendak membeli produk atau kebutuhan yang dapat dicicil atau dibayar nanti.
Masyarakat yang menggunakan paylater biasanya berada dalam kondisi keterbatasan dari sisi arus kas pribadi maupun kesulitan meraih kredit dari perbankan.
“Paylater biasanya dipakai oleh masyarakat yang punya kebutuhan mendesak,” ujar dia.
BCA Optimistis Kredit Tumbuh Tangguh pada Tahun Pemilu
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA melihat masih ada peluang pertumbuhan penyaluran kredit hingga akhir tahun ini meskipun akan memasuki tahun politik.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menuturkan, setiap negara ini tentu mengalami perlambatan pertumbuhan kredit menjelang tahun pemilu, khususnya sektor korporasi. Sebab, pengusaha di sektor tersebut masih wait and see terlebih dahulu.
Meski demikian, BCA memprediksi pertumbuhan bisnis bakal terus berlanjut dan kredit pun akan tumbuh tangguh. Selain itu, pertumbuhan nasabah maupun investasi juga akan terus didorong.
"Wait and see sebelum pemilu selalu ada, tapi setelah pemilu biasanya pertumbuhan kredit juga akan meningkat lagi. Kami tetap optimis mengenai pertumbuhan kredit ke depan," kata Vera dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023).
Di samping itu, ia berharap belanja pemerintah (government spending) akan lebih cepat pada kuartal IV 2024. Sehingga, hal tersebut bisa mendorong pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit itu biasanya terefleksi dari pertumbuhan GDP.
"Mudah-mudahan dengan nominal GDP yang sampai September 4,5 persen, kami harapkan government spending akan lebih cepat di kuartal IV sehingga bisa mendorong pertumbuhan kredit," kata dia.
Dengan demikian, BCA optimistis kredit bisa bertumbuh di kisaran 10-11 persen hingga akhir 2023. Bahkan, per September 2023, total kredit BCA naik sebesar 12,3 persen YoY menjadi Rp 766,1 triliun. Angka itu terbilang lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang berada di kisaran 8 persen.
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA) dan entitas anak menutup 2023 dengan pertumbuhan total kredit 13,9% secara tahunan (YoY), atau di atas rata-rata industri. Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70%, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62%.
Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun pada 2023. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5% YoY menjadi Rp75,4 triliun pada 2023. Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp23,9 triliun, sehingga total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp99,3 triliun atau naik 14,4% YoY.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid. Meskipun terdapat tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, kami melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, Kamis (25/1/2024).
Volume Kredit
Ia menambahkan, selaras dengan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, perseroan menyelenggarakan berbagai event strategis pada 2023. Kegiatan itu di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023.
"Upaya ini berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan per Desember 2023," tutur dia.
Peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15,0% YoY mencapai Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5% YoY mencapai Rp126,8 triliun. Sejak menembus level Rp100 triliun pada Mei 2023, kredit UKM terus bertumbuh mencapai Rp107,9 triliun pada akhir tahun 2023, atau naik 16,0% YoY. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis.
Seiring dengan kesuksesan dua kali BCA Expo, new booking KPR dan KKB naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat, dalam tiga tahun terakhir. Pencapaian ini turut mendorong outstanding KPR meningkat 11,7% YoY menjadi Rp121,8 triliun, dan KKB naik 20,8% YoY mencapai Rp56,9 triliun per Desember 2023.
Saldo outstanding personal loans juga tumbuh 21,7% YoY menjadi Rp16,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,8% YoY menjadi Rp198,8 triliun.
Secara total, kredit BCA naik 13,9% YoY menjadi Rp810,4 triliun. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp202,6 triliun per Desember 2023, di atas target pertumbuhan 9%, dan berkontribusi 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Advertisement
Pertumbuhan DPK
Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik hampir 4 kali lipat secara tahunan, mencapai Rp1,3 triliun. Sebagai bentuk diversifikasi pembiayaan berkelanjutan, BCA berinvestasi pada obligasi/sukuk hijau sebesar Rp1,6 triliun, atau naik 332% YoY.
"Komitmen BCA mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) diperkuat melalui inisiatif perhitungan carbon footprint yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional perseroan, sebagai basis untuk upaya penurunan emisi karbon. Di sepanjang 2023, BCA diestimasikan telah mengurangi emisi sekitar 3.000 ton CO2 melalui pengolahan 588 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan,” kata Jahja.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9% per akhir 2023, dibandingkan 10,4% pada 2022 lalu. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9% pada 2023.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0% YoY mencapai Rp1.102 triliun, sehingga mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1% YoY menjadi Rp1.408 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 80% dari total DPK.
BCA investasi secara berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center. Investasi strategis ini dilakukan untuk memberikan layanan berkualitas bagi beragam jenis segmen dan kebutuhan nasabah.
Volume Transaksi
Pada 2023, total volume transaksi yang diproses BCA naik 25,1% YoY mencapai 30,1 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, naik 41,6% YoY. Kemudian, jumlah nasabah mencapai 31 juta per Desember 2023, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Terkait myBCA yang disiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, sepanjang 2023 lalu, BCA telah menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi nasabah. Inovasi tersebut mencakup kontrol kartu debit dan kredit, login biometrik, kemudahan berinvestasi melalui fitur Welma, hingga Paylater BCA.
Terbaru, aplikasi myBCA telah dilengkapi oleh fitur transfer valas ke bank lain, pembayaran pajak kendaraan, pembelian paket e-SIM, catatan finansial dan notifikasi transaksi, pengaturan sumber dana QRIS, hingga fitur QRIS Customer Presented Mode.
Pada akhir tahun 2023, dengan penuh rasa syukur, BCA meraih predikat bergengsi World’s Most Trustworthy Bank” atau Bank paling dapat dipercaya di dunia oleh Majalah Newsweek bekerja sama dengan perusahaan penelitian data global Statista.
“Ditopang likuiditas yang memadai, BCA optimistis untuk senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor, dan melangkah secara pruden di 2024. Kami terus memperluas ekosistem transaksi, serta berinovasi untuk menyediakan platform perbankan yang aman dan handal bagi nasabah,” imbuhnya
Advertisement