Liputan6.com, Jakarta - Grup barang mewah terbesar di dunia Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) mengumumkan rekor kinerja keuangan pada Kamis, 25 Januari 2024. Rekor kinerja keuangan itu terjadi di tengah pertumbuhan melambat jelang akhir tahun lalu dan penjualan minuman beralkohol yang menyusut.
Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (26/1/2023), penjualan raksasa barang mewah yang berbasis di Paris itu naik 9 persen pada 2023 menjadi 86,2 miliar euro (USD 94 miliar). Nilai penjualan itu setara Rp 1.478,4 triliun (asumsi euro terhadap rupiah di kisaran 17.151).
Advertisement
Sedangkan laba bersih naik 8 persen menjadi 15,2 miliar euro atau sekitar Rp 260,65 triliun. Baik penjualan dan laba tersebut mencatat rekor tertinggi.
“Kinerja kami pada 2023 menggambarkan daya tarik merek yang luar biasa dan kemampuan mereka untuk memicu hastrat, meskipun tahun ini dipengaruhi oleh tantangan ekonomi dan geopolitik,” tutur CEO LVMH Bernard Arnault.
Ia menuturkan, pihaknya tetap waspada meski memasuki 2024 dengan percaya diri dan didukung merek-merek yang sangat diminati dan tim yang tangkas.
Pencapaian grup tersebut didukung oleh kekuatan berkelanjutan dari merek fesyennya termasuk Louis Vuitton, Dior, Celine dan Fendi.
LVMH berfungsi sebagai barometer bagi sektor barang mewah yang mengalami perlambatan pertumbuhan selama setahun terakhir karena permintaan kembali normal setelah pemulihan COVID-19 dan beberapa perekonomian mulai terpuruk akibat dampak kenaikan suku bunga.
Industri ini telah menunjukkan sinyal yang beragam sejauh ini. Merek asal Inggris Burberry baru-baru ini mengeluarkan peringatan keuntungan dengan mengatakan permintaan melambat. Sementara itu, grup Swiss Richemont yang merek terbesarnya adalah Cartier menyebutkan penjualan terus meningkat tahun lalu.
Saingan LVMH asal Prancis, Kering yang merek terbesarnya adalah Gucci akan melaporkan hasil 2023 pada 8 Februari. Selanjutkan Hermes akan laporkan kinerja pada hari berikutnya.
Bernard Arnault Bakal Umumkan 2 Anaknya Masuk Dewan
Selain pakaian dan barang kulit, LVMH juga membukukan pertumbuhan penjualan parfum, kosmetik, jam tangan dan perhiasan. Sementara itu, anggur dan minuman beralkohol menjadi satu-satunya unit yang mengalami penurunan penjualan sebesar 4 persen selama setahun penuh.
LVMH menuturkan, operasional sampanye-nya yang dipimpin oleh Moet Hennessy, berkembang tetapi cognac tersebut dirugikan oleh kembalinya keadaan normal setelah COVID-19 di China dan Amerika Serikat.
LVMH membagikan hasil berdasarkan divisi tetapi tidak berdasarkan merek. Perincian geografis juga tidak berikan. Perseroan juga akan usulkan dividen sebesar 13 euro per saham pada pertemuan 18 April 2024, naik dari 12 euro per saham pada tahun lalu.
Setelah presentasi hasil, Arnault (74) mengumumkan putranya Alexandre (31) dan Frederic (29) akan diajukan kepada pemegang saham untuk bergabung dalam dewan. Mereka akan bergabung dengan Antoine dan Delphine.
Advertisement
Kejaksaan Paris Selidiki Orang Terkaya di Dunia Bernard Arnault
Sebelumnya diberitakan, Kantor Kejaksaan Paris sedang menyelidiki CEO LVMH Bernard Arnault atas transaksi keuangan yang melibatkan oligarki Rusia Nikolai Sarkisov.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (30/9/2023), surat kabar Prancis Le Monde melaporkan pada Kamis, 29 September 2023 mengutip unit intelijen keuangan Tracfin Prancis, Nikolai Sarkisov telah membeli real estate di sebuah resor Alpen dengan bantuan pinjaman dari Arnault.
Kantor Kejaksaan Paris konfirmasi kalau penyelidikan awal telah dilakukan sejak 2022. Laporan Tracfin mengarahkan perhatian kantor kejaksaan pada operasi yang berkaitan dengan Bernard Arnault dan Sarkisov yang mungkin menjadi tindakan pencucian uang.
Kantor kejaksaan menolak berkomentar lebih lanjut mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung. Investigasi awal belum tentu berarti adanya kesalahan, dan Le Monde mengutip rekan dekat Arnault yang mengatakan kesepakatan itu dilakukan dalam lingkup hukum Prancis.
Pendiri, CEO dan Chairman perusahaan barang mewah terbesar di dunia Bernard Arnault kalah dalam kasus pengadilan tinggi melawan penyelidik pajak Prancis pada Februari atas legalitas penggerebekan pada 2019 di kantor pusat LVMH. Penggerebekan itu terkait dengan penyelidikan penipuan pajak terkait aktivitas di Belgia.
Nikolai Sarkisov merupakan tokoh senior di perusahaan asuransi Rusia milik saudaranya Sergey, RESO-Garantia.
Belum Terima Permintaan Dokumen
Wakil CEO RESO-Garantia Igor Ivanov menuturkan, perusahaan dan Nikolai Sarkisov secara pribadi tidak terlibat dalam transaksi itu, dan Sarkisov belum pernah bertemu Arnault.
"Transaksi itu dikelola oleh unit investasi kecil yang berinvestasi secara profesional di real estate Eropa. Ini terdiri dari perolehan flat di sebuah bangunan tua di Courchevel dari berbagai pemilik swasta, dengan tujuan menjualnya nanti ke pengembang seluruh bangunan telah dibeli,” ujar Ivanov.
“Semua transaksi dilakukan oleh perusahaan Prancis, melalui notaris Prancis dan pengacara Prancis di semua pihak. Ini adalah kesepakan real estat biasa,”
Ia menambahkan, baik perusahaan dan Sarkisov belum menerima permintaan dokumen apa pun dari otoritas Prancis.
Adapun LVMH tidak menanggapi permintaan komentar CNBC.
Advertisement