Jokowi Tentang Keras Pernyataan PM Netanyahu soal Tidak Adanya Negara Palestina

Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Jan 2024, 17:19 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menentang keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, mengenai tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara atau two state solution dalam isu Israel-Palestina. Dia menegaskan pernyataan tersebut tak bisa diterima sama sekali.

"Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima," tegas Jokowi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).

Lebih lanjut, Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.

"Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah menerima laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang hadir dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang membahas mengenai isu Gaza. Dalam debat tersebut, Menlu Retno juga secara tegas menolak keras pernyataan PM Netanyahu.

"Sebelum berangkat ke New York, saya telah menyampaikan ke Menlu untuk terus membawa suara tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina. Harus tegas disampaikan," ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia menolak masuknya setiap kapal Israel ke wilayah Indonesia.

"Sekali lagi saya menegaskan kembali pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel," jelas Jokowi.


Ma'ruf Amin: Jokowi dan Anwar Ibrahim Sama-Sama Kencang Bela Palestina

Sementara itu, dalam sambutanya, Ma'ruf Amin mengajak PDIP untuk turut mengentaskan kemiskinan di Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan membahas masalah Palestina saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Menurut Ma'ruf, baik Presiden Joko Widodo atau Jokowi, maupun Anwar Ibrahim sama-sama kencang dalam membela Palestina.

"Selanjutnya kita bicara soal Palestina. Karena memang beliau sendiri mengatakan bahwa beliau dengan Indonesia, dengan Pak Jokowi sama-sama kencang untuk membela Palestina, menghentikan perang di Gaza," kata Ma'ruf Amin di Kuching, Malaysia, Selasa (28/11/2023).

Ma'ruf juga kembali menegaskan bahwa Indonesia akan mendorong solusi permanen untuk konflik di Gaza.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Wapres Ma’ruf juga mengundang pihak Malaysia untuk meningkatkan investasinya di pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

"Investasi Malaysia di Indonesia nomor lima, supaya ada peningkatan. Terutama juga yang di IKN dari Serawak ini, energi terbarukan, transportasi, dan konstruksi," kata Ma’ruf usai pertemuan. 

Ma’ruf juga menyinggung soal perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang bekerja di industri sawit dan rumah tangga. 

"Kita harapkan ada perlindungan perbaikan dan mendapatkan respon baik," kata Ma’ruf Amin. 

Infografis Menlu Retno Desak 3 Tuntutan Dukung Palestina di DK PBB. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya