Atikoh Ganjar: Penting Negara Hadir Sediakan Lapangan Pekerjaan dan Pendidikan Murah Bagi Anak Muda

Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyatakan Pemerintahan harus hadir secara nyata bagi anak-anak muda dengan memastikan lapangan pekerjaan yang terbuka dan tersedia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Jan 2024, 19:23 WIB
Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti saat berdialog dengan para generasi milenial dan generasi Z di halaman makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyatakan Pemerintahan harus hadir secara nyata bagi anak-anak muda dengan memastikan lapangan pekerjaan yang terbuka dan tersedia.

“Bagaimana ketersediaan lapangan pekerjaan, kalau adek-adek ini sudah lulus kuliah, kalau sudah menempuh pendidikan,” kata Siti Atikoh saat berdialog dengan para generasi milenial dan generasi Z di halaman makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024).

Selanjutnya, Atikoh menyatakan Pemerintah juga harus memastikan diri hadir mendukung anak-anak muda dengan akses pendidikan yang layak. Maka pemerintah harus hadir, dengan memfokuskan perihal pembiayaan.

“Jadi di sini perlu sekali kehadiran dari negara agar mereka tetap bisa mencapai pendidikan tinggi. Orang tua yang tidak mampu sehingga perlu difasilitasi oleh negara. Inilah salah satu program Ganjar-Mahfud, salah satu program yang akan menjadi program unggulan diantara 21 lainnya,” kata Atikoh.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan anak muda akan bahaya narkoba. Harapannya, ini bisa terus digalakkan agar semua bisa paham akan bahaya barang haram tersebut.


Ingatkan Mencegah Narkoba

Secara khusus, Atikoh menilai pencegahan narkoba paling efektif justru harus dilakukan oleh anak muda sendiri.

Sebab cara berkomunikasi antara para anak muda justru bisa lebih bisa diterima oleh anak-anak muda itu sendiri.

“Harapannya nanti anti narkoba terus digalakkan adik-adik. Karena kalau yang meng-influence adalah tekan-teman sebaya, itu lebih masuk. Bahasanya menggunakan bahasa anak muda, bukan menggunakan bahasa orang tua. Kalau orang tua biasanya sok tahu, menggurui, sama anak-anak muda kurang nyambung. Kalau pemberitahuannya dari anak-anak sebaya, mereka akan bisa menerima,” ungkap Atikoh.


Gaungkan Semangat Nasionalisme

Selain itu, dia berpesan agar anak muda terus menggaungkan semangat nasionalisme. Hal ini agar kebhinekaan Indonesia tetap terjaga.

“Itu kenapa pekik merdeka, salam Pancasila, itu bukan hanya sekadar omongan, tapi kita juga diingatkan bahwa nasionalisme juga penting sekali. Sehingga tidak ada masalah intoleransi, kebhinekaannya terjaga, kegotongroyongannya juga seperti itu. Kita semua bisa mejaga hubungan baik dengan sesama,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya