Liga Basket Pelajar Kota Yogyakarta 2024 Segera Digelar, Simak Syarat dan Ketentuannya

Kompetisi ini tak hanya akan memberikan ruang bagi para pelajar yang memiliki minat terhadap basket, namun juga sebagai pembibitan atlet basket di Daerah Istimewa Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Jan 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi basket. (Image by macrovector on Freepik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Liga Basket Pelajar "Dua Bintang" (Two Stars Student Athlete) 2024 bakal digelar di Kota Yogyakarta. Rencananya kompetisi basket untuk pelajar SD-SMP ini diadakan pada Mei-Juni 2024.

Kompetisi ini tak hanya akan memberikan ruang bagi para pelajar yang memiliki minat terhadap basket, namun juga sebagai pembibitan atlet basket di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Namun untuk gelaran kali ini, pihak panitia hanya akan mempertandingkan delapan tim di masing-masing kategori: putra, putri, SD, dan SMP. Selain itu mereka akan menyaring para pemain yang akan tampil lewat nilai standar.

Pihak panitia yang digalang PEAK bekerja sama dengan Perbasi DIY itu menerapkan standar para pemain memiliki nilai 8 di tiga mata pelajar yang masuk ujian nasional.

Penggagas eventRachmad Kasim Martadji mengatakan, kompetisi yang baru akan digelar pertama kalinya di Kota Yogyakarta ini bakal berlangsung selama tujuh bulan.

"Selain SD dan SMP, kami juga berencana untuk menggelar kompetisi ini bagi mahasiswa. Kami memang tidak memainkan level SMA karena sudah ada kompetisi DBL yang sudah berjalan dengan baik," ujar Kasim yang juga mantan wasit basket Nasional dan pengawas pertandingan (FIBA Komisioner) itu, Jumat (26/1/2024).

Untuk lebih menggairahkan ajang ini, pihak panitia juga menggandeng legenda hidup basket Indonesia Ary Sudarsono. Pria yang sudah memasuki usia 73 tahun itu dikenal telah malang melintang membangun basket di Indonesia mulai dari kejuaraan tingkat pelajar, Kobatama, Kobanita, Liga Mahasiswa Indonesia hingga IBL.

Dalam waktu dekat, pihak panitia mulai bergerilya untuk menggelar gathering bersama perwakilan sekolah dan orang tua wali siswa calon peserta. Agenda ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan dukungan bagi para siswa yang memang memiliki minat di bidang basket.

Dalam pertemuan itu, pihak panitia memaparkan teknis dan regulasi penyelenggaraan kompetisi. Elin Arianita selaku orangtua murid mengaku terkesan dengan konsep dua bintang. Katanya kompetisi ini tak hanya melibatkan unsur pendidikan akademis, namun juga menonjolkan pendidikan pembangunan karakter manusia.

"Sejak dua tahun lalu dalam suatu percakapan saya dan anak saya, dia pernah meyakinkan saya dan mengatakan tidak usah khawatir kalau dia memilih basket. Namun saya bilang ke dia, Mama ingin kamu bukan sekedar jadi atlet saja tapi jadi atlet yang smart, karena tidak semua orang bisa mengikuti atlet layaknya Susi Susanti atau Megawati pemain voli putri," kata Elin.

Elin meyakini konsep kompetisi ini bakal mencetak pemain yang tak hanya pandai dalam akademik, namun juga baik dalam membangun kepribadian. Ia pun berharap kompetisi ini dapat menjadi lebih besar dengan spirit yang sama di kemudian hari.

Ary Sudarsono salah satu legenda basket Indonesia berujar, ajang Liga Dua Bintang ini sebagai kawah candradimuka yang akan membangun dan membentuk manusia Indonesia kedepan salah satunya lewat olahraga.

"Dua bintang ini akan mengajarkan spirit para pelajar baik akademis dan non akademis serta meletakkan pondasi life after sport yakni bagaimana kehidupan mereka setelah tidak menjadi seorang atlit lagi," ucap Ary.

Ary pun berpesan, kalah dan menang bukan segalanya. Namun membentuk karakter dan menjadikan para pelajar menjadi manusia-manusia yang bisa dibanggakan almamaternya, keluarga, masyarakat dan bangsa adalah hal yang utama.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ketentuan

Liga Basket Pelajar "Dua Bintang" (Two Stars Student Athlete) 2024

 - Berlangsung di Kota Yogyakarta

- Mulai Mei-Juni 2024

- Peserta SD kelas 5 dan SMP kelas 8

- Kategori 5x5 putra dan putri

- Masing-masing kategori berisi delapan tim

- Venue pertandingan di masing-masing sekolah dengan syarat lapangan memenuhi standar nasional

- Peserta wajib memiliki nilai minimal 8 di tiga mata pelajaran yang masuk ujian nasional

(Taufiq Syarifudin)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya