Pengamat: Pidato AHY soal Hankam Akui Tantangan Global Berpengaruh Langsung pada Urusan Perut Rakyat

Akademisi Universitas Negeri Semarang Hamdan Tri Atmaja mengakui pidato Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tentang 'Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta, tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 27 Jan 2024, 08:39 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat baru tiba di Medan

Liputan6.com, Jakarta Akademisi Universitas Negeri Semarang Hamdan Tri Atmaja mengakui pidato Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tentang 'Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta, tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional.

"Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Hamdan, Jumat 26 Januari 2024.

Pidato AHY, kata Hamdan lebih lanjut, mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada urusan perut rakyat.

"Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga,” ujarnya.

Di era globalisasi, kebijakan luar negeri dan pertahanan mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja.

“Pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Hamdan.

Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait, kata Hamdan, membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat.

Pidato AHY yang menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global, tanda Hamdan.

Terakhir, pidato ini juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran, urai Hamdan.

“Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat, sebab prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif. Sebagai bangsa yang telah melalui berbagai ujian sejarah, Indonesia harus memastikan bahwa kebijakan pertahanannya tidak hanya melindungi wilayahnya, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya,” kata Hamdan.

 

2 dari 2 halaman

Pidato AHY

Ribuan masyarakat dari hampir seluruh daerah di Pulau Sumbawa dan Lombok, tumpah ruah hadir menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hartimurti Yudhoyono (AHY) di Kota dan Kabupaten Bima – NTB, Sabtu (30/12) (Istimewa)

Sebelumnya, AHY menyampaikan pidato sejumlah visi, misi dan komitmen Partai Demokrat di bidang pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional di Yogyakarta pada Kamis 18 Januari 2024.

AHY menilai urusan pertahanan keamanan dan hubungan internasional dipandang penting mengingat pada akhirnya isu tersebut akan berkaitan dengan urusan ekonomi. 

Menurutnya urusan pertahanan negara dan hubungan internasional kerap kali diabaikan seolah-olah hal tersebut merupakan persoalan negara lain. Ia menilai pandangan tersebut tidaklah tepat. 

"Menurut kami, pandangan seperti ini kurang tepat. Kita hidup dalam tatanan dunia yang saling berkaitan dan mempengaruhi," kata AHY. 

Infografis Ragam Komentar Puan Maharani Sebut AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya