Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, memberikan perhatian khusus terhadap siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (setara SD), EFD (11), yang ditemukan tewas gantung diri di kecamatan Wongsorejo.
EFD meninggal dunia secara tragis. Ia ditemukan tewas gantung diri di kendang sapi dekat rumahnya. Polisi masih terus menyelidiki penyebab dia gantung diri.
Advertisement
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarg Berencana Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya prevemtif agar kejadian tersebut tidak kembali terulang.
Caranya yaitu dengan melakukan langkah edukatif dengan menyasar ke sekolah- sekolah. Rencana itu akan mulai dilakukan pada Februari mendatang.
“Saya turut berduka atas peristiwa ini, terlebih lagi kejadianya dengan cara seperti itu,” ujar Henik, Minggu (28/1/2024)
Kata Henik, untuk mengantisipasi kasus tersebut terulang, Dinas Sosial Banyuwangi bakal mengerahkan Satgas Pencegahan Kekerasan untuk melakukan edukasi ke sekolah-sekolah.
Program ini akan dilakukan serentak di 25 Kecamatan di Banyuwangi dan Pelaksanaanya diterapkan secara bertahap.
Materi yang akan diberikan di antaranya tentang pencegahan bullying. Maupun pencegahan kekerasan seksual dan permasalahan lain yang menyangkut persolan anak
Henik berharap melalui upaya- upaya pencegahan permasalahan yang menyangkut anak itu, bisa diminimalisir.
“Kita berharap dengan upaya ini kasus yang menimpa anak dapat dicegah dan diminimalisir,”tuturnya.
Siswa SD Gantung Diri di Kandang Sapi
Diinformasikan sebelumnya, Seorang pelajar masih duduk dibangku kelas 5 Mandrasah Ibtidaiyah (MI) setara SD, di Kecamatan Wongsorejo yang diketahui berinsial EFD, ditemukan tewas meninggal dunia tergantung di kendang sapi dekat rumahnya.
Jasad pelajar tersebut kemudian diturunkan oleh pihak keluarga sebelum polisi datang ke lokasi kejadian. Saat ini kasus tersebut masih dalam sedang penyelidikan pihak kepolisian.
Kasat Reskirm Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, saat ini proses penyelidikan masih terus dilakukan.
“Benar tadi ada laporan kejadian itu. Proses olah TKP sudah kita lakukan, dan saat ini petugas masih meminta keterangan saksi yaitu warga dekat rumah korban,”ujar Andrew
Menurut dia, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi, untuk dilakukan visum dan autopsi, guna untuk penyidikan lebih lanjut.
“Saat ini Jenazah masih di RSUD Blambangan untuk kepentingan visum dan autopsi. Untuk hasil visumnya masih belum keluar nanti kita informasikan lagi,”tambah Adrew
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.