Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan debat calon presiden dan wakil presiden bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk memilih pemimpin.
"Anda punya hak siapa yang anda pilih anda semua juga punya referensi untuk memilih, maka bagaimana melihat referensi? Lihat debat para kandidat," kata Ganjar, saat beroasi di Hajatan Rakyat di Cirebon, Sabtu (27/1).
Advertisement
Dia menilai, debat menjadi wadah untuk mengetahui apakah para kandidat paham apa yang dipertanyakan dan apa yang menjadi jawaban para kandidat capres-cawapres.
"Lihatnya debat para kandidat, karena bapak ibu bisa melihat satu persatu apa pertanyaan dan bagaimana jawabannya," ujar dia.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta kepada masyarakat untuk menyoblos pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Bapak ibu mau milih nomor berapa? Telu (tiga) bapak ibu terima kasih," ucapnya.
Lebih lanjut, dia pun meminta agar masyarakat Cirebon tidak takut terhadap intimidasi. Sebab, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih dan jangan pernah ingkar janji.
"Maka mulai siang ini di Cirebon saya mengingatkan rakyat tidak pernah takut tidak pernah ada yang boleh ingkar janji," imbuh Ganjar.
Ganjar Disambut Hangat Warga di Stadion Golo Dukar, Manggarai Meski Diguyur Hujan
Hujan deras di Stadion Golo Dukar, Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (26/1/2028), tidak menyurutkan masyarakat untuk bertemu calon presiden (capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo.
Meski kedatangan Ganjar dan rombongan terlambat lantaran terkendala cuaca, warga nampak menunggu dan memenuhi Stadion Golo Dukar. Mereka berteriak “Ganjar, Ganjar, Ganjar,” saat menunggu.
Setibanya di lokasi, Ganjar berkeliling panggung dan menyapa serta menyalami masyarakat. Ia menyampaikan terima kasih atas kesetiaan warga Manggarai yang rela bertahan di tengah guyuran hujan deras.
"Terima kasih, wow. Bapak, Ibu, Saudara, Saudari sekalian betapa bahagianya saya hari ini bisa bertemu langsung dengan Bapak-Ibu, Saudara, Saudari. Perjalanan ke Ruteng ini penuh perjuangan yang luar biasa. Itu mengingatkan saya dan Pak Mahfud untuk merasakan dan tahu bahwa masyarakat di ujung-ujung timur Indonesia membutuhkan perhatian," kata Ganjar.
Ganjar mengaku terharu melihat semangat masyarakat Ruteng yang menunggunya di tengah guyuran hujan lebat. Menurutnya hal itu menjadi penyemangat dan dukungan energi untuk bertarung di Pilpres 2024.
"Ketika hari ini kita berkumpul di tempat ini, dengan guyuran hujan yang menyejukan, membikin mental kita kuat, membikin hati kita makin membaja, dan inilah kekuatan yang bisa dikumpulkan dari semua energi rakyat untuk bertarung di 14 Februari 2024," ungkap Ganjar.
Ganjar kemudian menanyakan apakah Ruteng siap mendukung Ganjar-Mahfud untuk memenangkan pada Pemilu 2024. Pertanyaan itu, disambut dengan teriakan "Menang" oleh masyarakat yang memenuhi stadion.
Ganjar mengaku, NTT merupakan provinsi yang cukup sering dikunjungi Ganjar. Hal itu didorong oleh rasa cintanya kepada masyarakat NTT yang selalu menyambutnya dengan senyum khas dan hangat.
"Izinkan saya menyampaikan bertapa cintanya saya pada NTT ini. Ini adalah provinsi yang saya kunjungi beberapa kali. Kami sudah menyiapkan kunjungan di beberapa tempat termasuk di Manggarai ini. Hari ini hati saya senang melihat gigi-gigi yang bagus karena senyumnya lebar," kata Ganjar.
Advertisement
Ganjar: Silakan Kalau Presiden Akan Kampanye, Tapi Ini Akan Ambil Risiko
Calon Presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo, mengaku tak mempermasalahkan apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut turun berkampanye untuk salah satu pasangan calon (paslon) di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
"Ya silakan saja, karena beliau (Jokowi) sudah menyampaikan itu, secara regulasi tidak merlanggar," ujar Ganjar Pranowo di Ruteng, NTT, Jumat (26/1/2024).
Namun, kata Ganjar, masyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah. Dahulu Jokowi melarang kepala daerah berkampanye namun kini berubah.
"Semua akan membandingkan pada saat kita dibriefing gubernur kepala daerah semua harus netral. Tapi kondisi ini akan mengambil risiko besar pada demokratisasi dan demokrasi," pungkas Ganjar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan melakukan kampanye mendukung salah satu pasangan calon tertentu di Pemilu 2024.
Hal itu dia sampaikan saat menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md soal banyaknya menteri di kabinet Jokowi yang secara terang mendukung kandidat tertentu meski bukan bagian dari tim sukses.
"Itu hak demokrasi setiap orang, setiap menteri sama saja, presiden itu boleh loh kampanye, presiden boleh loh memihak!,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu 24 Januari 2024.
Jokowi menambahkan, jika ada menteri atau dirinya sendiri selaku presiden akan berkampanye maka yang dilarang adalah tidak menggunakan fasilitas negara.
"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," wanti dia.
Jokowi menjelaskan, menteri dan presiden bukanlah sekedar pejabat publik, namun juga pejabat politik. Maka dari itu, memihak dan mendukung kandidat tertentu adalah dibolehkan.
"Masa gini ga boleh? gitu ga boleh ? Berpolitik ga boleh? Boleh! Menteri boleh! Itu saja. Yang mengatur itu tidak boleh menggunakan fasilitas negara," pungkas Jokowi.
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka