Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 28.900 benih pohon ditanam di Kawasan Bandung Utara (KBU). Penanaman ini disebut sebagai upaya penghijauan kawasan guna mencegah terjadinya bencana akibat rusaknya wilayah resapan atau penahan air.
Penanaman pohon dilakukan di lahan seluas 73 hektar kawasan Bandung Utara yang tersebar di 12 kecamatan antara lain Kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong (Kabupaten Bandung Barat), Kecamatan Cimenyan, Cileunyi (Kabupaten Bandung).
Selain itu juga dilakukan di Kecamatan Jatinangor (Kabupaten Sumedang), serta Kecamatan Coblong, Cidadap, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler dan Cibiru (Kota Bandung).
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, berharap kegiatan tersebut dapat memperbaiki ekologi, khususnya di wilayah cekungan Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Dengan meningkatnya tutupan lahan di KBU, ia berharap besarnya limpasan air hujan dapat berkurang dan meminimalisir dampak ekstrem musim hujan serta menjadi penahan (resapan) air pada musim kemarau.
"Selain itu, sisi pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat ini harus diperhatikan. Ke depannya, akan ada proses pemeliharaan dan pemanenan," kata Dodit dalam keterangannya di Bandung, Sabtu, 27 Januari 2024.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambut positif kegiatan penanaman pohon serentak di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Menurutnya, kegiatan ini perlu dimasifkan untuk mencegah dampak negatif potensi bencana di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung.
"Kita mengingatkan dan mengajak pada diri kita, pada sesama, untuk lebih peduli," katanya.
Lebih lanjut ia menyebut, bencana yang terjadi di kawasan Bandung Raya belakangan ini merupakan kurang pedulinya terhadap lingkungan. Ia menyoroti perilaku pengelolaan sampah dan upaya penghijauan sebagai aspek yang perlu diperhatikan.
Selanjutnya, Bambang juga menekankan proses pemeliharaan pasca kegiatan penanaman perlu diperhatikan. Sehingga tanaman-tanaman ini memiliki nilai kehidupan dan fungsi konservasi.
"Bukan hanya menanam tapi juga merawat sehingga pohon punya nilai kehidupan dan fungsi konservasi. Aspek kolaborasi dalam konservasi ini kami rasa penting," ucapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Picu Banjir Bandung Raya
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengatakan bakal mengevaluasi pembangunan di kawasan Bandung Utara (KBU) karena diduga menjadi penyebab banjir di kawasan Braga Kota Bandung dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Menurut Bey dugaan itu harus didukung dengan kajian teknis dilapangan. Bey mengatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi ulang Kawasan Bandung Raya.
"Karena kan banjir kemarin ada yang menyampaikan itu karena KBU, ada juga karena debit air sangat tinggi dan tetap semuanya akan kami evaluasi. Termasuk juga kawasan- kawasan yang ada di sepadan sungai itu karena kan sebetulnya membahayakan tapi kan beberapa memang ber-KTP disitu mereka," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Rabu, 17 Januari 2024.
Bey mengaku jika dilihat dari keselamatan, warga yang penghuni bantaran sungai idealnya direlokasi atau dipindahkan tempat tinggalnya.
Namun kata Bey, hal itu diperlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar jangan sampai terjadi kesalahpahaman.
"Harus ada pendekatan ke masyarakat, jangan sampai menimbulkan gejolak dan sudah ada beberapa rumah susun yang disiapkan, tapi tetap harus ada pendekatan humanis," kata Bey.
Advertisement