Gandeng Jamkrindo, BCA Genjot Penyaluran KUR Berkualitas

Dengan kerja sama ini, Jamkrindo menjamin risiko kredit macet untuk penyaluran KUR kecil atau KUR mikro, sehingga Bank penyalur KUR khususnya BCA dapat melakukan ekspansi bisnis tanpa khawatir.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Jan 2024, 19:36 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bekerja sama dengan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dalam penyaluran dan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai wujud dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bekerja sama dengan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dalam penyaluran dan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kerja sama ini bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan kepada UMKM.

Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama penjaminan KUR BCA dan Jamkrindo, yang dihadiri oleh Direktur BCA John Kosasih dan Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Henry Panjaitan di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024.

Dengan kerja sama ini, Jamkrindo menjamin risiko kredit macet untuk penyaluran KUR kecil atau KUR mikro, sehingga Bank penyalur KUR khususnya BCA dapat melakukan ekspansi bisnis tanpa khawatir dan tetap menjaga kualitas penyaluran kredit.

Kolaborasi ini juga memungkinkan BCA untuk mengoptimalkan dukungannya terhadap pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia.

Direktur BCA John Kosasih menuturkan, kemitraan yang terjalin antara BCA dan Jamkrindo merupakan langkah yang diambil untuk berkontribusi terhadap perkembangan UMKM dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

"Kami melihat sektor UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan perekonomian nasional. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat terus meningkatkan penyaluran KUR BCA sehingga UMKM Indonesia dapat menghasilkan produk-produk unggulan dan memasarkan produknya tidak hanya di pasar domestik tetapi juga internasional,” kata John dalam keterangan resminya, Sabtu (27/1/2024).

BCA menawarkan KUR hingga Rp500 juta dengan suku bunga yang kompetitif, mulai dari 6% efektif per tahun. Program ini juga menawarkan keuntungan lainnya seperti bebas biaya administrasi dan provisi, sehingga para pelaku UMKM mendapatkan pembiayaan dengan lebih terjangkau. 

Adapun salah satu keunggulan utama dari program KUR BCA adalah proses yang cepat dan mudah, ditambah lagi BCA bekerja sama dengan lembaga channeling, yaitu KlikA2C. Hal ini memungkinkan para pelaku UMKM untuk mengajukan pembiayaan dengan lebih efisien dan praktis, membantu mereka fokus pada upaya pengembangan bisnis mereka.

 

 


Fokus Kemajuan Sektor UMKM

Sieltje Kurniawan, pemilik UMKM Artistica Jewelry menyajikan konsep yang diterapkan dalam bisnisnya, yaitu mengurangi sampah dengan mengubahnya menjadi perhiasan bernilai.

Sementara itu, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Henry Panjaitan mengatakan, sebagai lembaga penjamin di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk terus berfokus terhadap kemajuan sektor UMKM. 

"Kami berharap dukungan dari BCA dalam hal akses ke pembiayaan kelak bisa menjadi kunci sukses dalam pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, serta perkembangan UMKM,” ujar dia.

Pada 2023, BCA berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran KUR hingga 24% YoY, dengan NPL KUR relatif stabil yaitu di angka 0,7%. Hal ini akan terus ditingkatkan seiring dengan naiknya target realisasi KUR BCA tahun 2024 ini sebesar 11%. 

BCA pun menyadari masih banyak potensi nasabah BCA untuk mendapatkan fasilitas KUR ini. Selain melalui pembiayaan, inisiatif lainnya yang dilakukan BCA untuk memajukan UMKM Indonesia adalah pelatihan perdagangan ekspor yang diikuti oleh 60 peserta UMKM terkurasi di Yogyakarta dan Semarang pada 2023.

BCA juga telah berhasil menyelenggarakan BCA UMKM Fest sejak tahun 2021 dengan partisipasi sekitar 1.400 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka. BCA juga memfasilitasi penerbitan sertifikat halal bagi UMKM di berbagai daerah.

 


Bos BCA Optimistis Kredit Tumbuh pada Tahun Pemilu

Pegawai PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sedang melayani nasabah. Dok BCA

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA berpendapat perhelatan pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak akan berdampak besar terhadap dinamika pertumbuhan kredit BCA.

Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja menuturkan, sepanjang 2023, BCA membukukan pertumbuhan kredit sebesar 13,9% year on year (YoY). Sedangkan secara kuartalan, BCA mencatatkan pertumbuhan kredit 5,8% quarter on quarter (QoQ) pada kuartal IV 2024.

Ini menandakan betapa tingginya permintaan kredit dari nasabah BCA yang justru terjadi jelang pemilu yang berlangsung pada kuartal I 2024. 

"Kenaikan kredit pada kuartal IV 2023 lalu hampir separuh dari total kenaikan kredit BCA secara full year 2023,” kata Jahja dalam Paparan Kinerja BCA Akhir Tahun 2023, Kamis (25/1/2024).

Fakta lainnya adalah selama 2023 lalu pertumbuhan kredit investasi di BCA lebih tinggi dibandingkan kredit modal kerja. Artinya, para pelaku usaha lebih berani investasi dengan ekspektasi bisnis mereka terus berkembang secara jangka panjang terlepas dari adanya tahun politik. 

"Kredit investasi dipakai untuk kebutuhan jangka panjang yang tentu terlepas dari pengaruh adanya tahun politik,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan nasional berada di kisaran 7%-8% pada 2023 lalu. Memasuki 2024, kemungkinan angka pertumbuhan kredit perbankan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu sekalipun Indonesia memasuki tahun politik.

"Artinya kredit tumbuh tidak terlalu tinggi, tapi tidak negatif atau flat juga,” pungkasnya.

 

 


Bisnis Paylater

ATM BCA (Dok: Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menilai bisnis paylater memiliki prospek yang positif walaupun bank tersebut baru meluncurkan layanan ini pada Oktober 2023.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, dahulu seluruh perbankan sudah memperkenalkan sistem pembayaran melalui kartu kredit. Namun, faktanya belum semua masyarakat mampu mengakses kartu kredit karena berbagai keterbatasan. 

Salah satunya adalah persyaratan memiliki kartu kredit cukup ketat kendati plafon pendanaan yang diberikan juga lebih besar dan fleksibel.

“Akhirnya kami coba membuat paylater untuk menolong masyarakat yang belum punya atau kesulitan mengakses kartu kredit,” kata Jahja dalam Paparan Kinerja BCA Akhir Tahun 2023, Kamis (25/1/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Central Asia Santoso menyampaikan, meski baru diluncurkan Oktober lalu, respons nasabah sangat positif. Hingga saat ini, BCA sudah memiliki 52.000-an konsumen yang terdaftar sebagai nasabah paylater.

"Plafon paylater yang telah diberikan BCA adalah sekitar Rp 400 miliar dalam waktu 2,5 bulan. Outstanding paylater kami juga bagus karena masih sekitar 25% sampai 30%. Itu angka yang sehat,” ujar dia.

Santoso mengingatkan, paylater bukanlah alat untuk membayar utang di tempat lain. Paylater ditujukan untuk memudahkan masyarakat yang hendak membeli produk atau kebutuhan yang dapat dicicil atau dibayar nanti. 

Masyarakat yang menggunakan paylater biasanya berada dalam kondisi keterbatasan dari sisi arus kas pribadi maupun kesulitan meraih kredit dari perbankan. “Paylater biasanya dipakai oleh masyarakat yang punya kebutuhan mendesak,” ujar dia. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya