Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Boeing 737-9 MAX milik maskapai Alaska Airlines akhirnya kembali terbang usai dilarang terbang karena insiden panel pintu copot di udara. Pesawat bernomor 1146 terbang dari Seattle pada Jumat, 26 Januari 2024, pada pukul 03.51 waktu setempat, menuju San Diego.
Mengutip CNN, Minggu (28/1/2024), COO Alaska Airlines Constance von Muehlen ikut dalam penerbangan tersebut dan duduk di samping panel pintu yang menjadi sorotan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Dia mengaku percaya diri ikut penerbangan tersebut.
Advertisement
Banyak penumpang pesawat dalam penerbangan itu tak sadar itu adalah penerbangan Boeing 737-9 MAX. Sarah Edgbert, salah satunya.
Iamengaku tidak menyadari akan terbang menggunakan pesawat Boeing 737-9 MAX sebelum tiba di gerbangnya dan melihat sejumlah wartawan. Ia mengaku cemas saat itu. "Tapi kemudian (aku) menyadari bahwa pesawat paling aman yang ada di luar sana juga mengalami banyak uji coba sebelumnya," ucapnya lagi.
"Aku tak akan berhenti melakukan yang biasa kulakukan," kata Kent, seorang penumpang lainnya. "Aku tak akan mengubah kebiasaanku, dan aku berharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi."
Begitu pula dengan Doug Bowman. Ia tidak tahu bahwa akan menaiki pesawat 737-9 MAX sampai dia diberitahu oleh CNN, tetapi dia mengatakan dia memiliki 'hal-hal penting dan janji untuk kembali' di San Diego. Penerbangan tersebut tertunda beberapa waktu karena pesawat dengan nomor ekor N929AK terlambat tiba di Seattle. Pesawat diperkirakan mendarat di San Diego sekitar jam 9 malam waktu setempat.
United Airlines Hanya Jadikan Pesawat Boeing 737-9 MAX Cadangan
Alaska dan United Airlines, dua maskapai penerbangan AS yang mengoperasikan versi terbaru Boeing 737 itu, telah membatalkan ratusan penerbangan setiap hari sejak model itu dilarang terbang. Maskapai penerbangan tersebut menyediakan data yang membantu FAA dan Boeing menyempurnakan prosedur inspeksi untuk memastikan pesawat aman untuk diterbangkan.
Maskapai penerbangan tersebut mulai melakukan inspeksi segera setelah FAA mengeluarkan instruksi pada Rabu malam, 24 Januari 2024. Pada Jumat lalu, Alaska Airlines menjadwalkan tiga penerbangan dengan pesawat jet 737-9 MAX.
Sementaram United Airlines menjadwalkan penerbangan Max 9 pertamanya pada Minggu (28/1/2024). Namun, mereka menjadikannya sebagai pesawat cadangan jika pesawat lain tidak tersedia. CEO Alaska Airlines Ben Minicucci mengatakan pada Kamis, 25 Januari 2024, bahwa dia tidak khawatir jika penumpang menghindari Max 9.
"Antisipasi kami adalah ketika Max 9 kami kembali aktif maka kami akan mengisi pesawat kami," katanya.
Sebelumnya, FAA menyetujui serangkaian kriteria inspeksi untuk 171 pesawat Boeing 737-9 MAX yang masih dilarang terbang. Dalam pengumuman yang disampaikan pada Rabu malam, 24 Januari 2024, pihaknya membuka pernyataannya dengan peringatan keras.
"Insiden Boeing 737-9 MAX pada 5 Januari (2024) tidak boleh terjadi lagi," kata FAA dikutip dari CNN, Kamis, 25 Januari 2024.
Advertisement
Inspeksi Mendetail
Peringatan itu merujuk pada insiden panel jendela Alaska Airlines lepas saat pesawat mengudara. FAA membuka jalan bagi pesawat yang sedang di-grounded untuk kembali mengudara. Penghentian operasi itu menyebabkan ratusan pembatalan penerbangan terjadi setiap hari, terutama dari maskapai Alaska Airlines dan United Airlines.
"Tinjauan mendalam dan menyeluruh yang diselesaikan tim kami setelah pengumpulan informasi selama beberapa minggu memberi saya dan FAA kepercayaan diri untuk melanjutkan ke tahap inspeksi dan pemeliharaan," kata Administrator FAA Mike Whitaker.
Masing-masing dari 171 pesawat yang dilarang terbang harus diperiksa menyeluruh, termasuk baut, perlengkapan, dan jalur pemandu penutup pintu. Prosesnya juga mencakup pengencangan dan melakukan 'inspeksi mendetail terhadap lusinan komponen terkait.'
Boeing menyambut baik keputusan FAA. Di sebuah pernyataan yang disampaikan kemarin, pihaknya mengatakan akan terus bekerja sama penuh dan transparan dengan FAA, serta mengikuti arahan mereka, di samping 'kami melakukan tindakan untuk memperkuat keamanan dan kualitas di Boeing.'
"Kami juga akan bekerja sama dengan pelanggan maskapai penerbangan kami saat mereka menyelesaikan prosedur pemeriksaan yang diperlukan untuk mengembalikan pesawat 737-9 mereka ke layanan dengan aman," imbuh Boeing.
Boeing Dilarang Produksi Pesawat Baru
Di sisi lain, FAA tidak akan mengizinkan Boeing memproduksi lini pesawat 737-9 MAX yang baru hingga mereka bisa memenuhi standar pengendalian mutu sesuai ketetapan FAA.
"Kami tidak akan menyetujui permintaan apapun dari Boeing untuk perluasan produksi atau menyetujui jalur produksi tambahan untuk 737 Max sampai kami yakin bahwa masalah kendali mutu yang ditemukan selama proses ini telah diselesaikan," ujarnya.
Dengan pernyataan FAA itu, Boeing terancam merugi mengingat 737 MAX merupakan salah satu pesawat terlaris mereka. Belum jelas kapan perusahaan itu dapat kembali memproduksi dengan kecepatan yang lebih menguntungkan. Pakar industri sangat meragukan kemampuan Boeing lolos dari penyelidikan tanpa konsekuensi apa pun.
Pekan lalu, laporan Wells Fargo yang berjudul "Audit FAA membuka kemungkinan baru," mencatat bahwa masalah pengendalian kualitas dan teknik Boeing telah berlangsung selama bertahun-tahun. "Mengingat rekam jejak Boeing baru-baru ini, dan insentif yang lebih besar bagi FAA untuk menemukan masalah, kami pikir peluang untuk melakukan audit yang bersih sangatlah kecil," kata para analis.
Advertisement