Liputan6.com, Jakarta Seusai blusukan ke Pasar Oro Oro Dowo, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu pagi (28/1/2024), istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melanjutkan agendanya dengan berolahraga.
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu berjalan sehat menuju Simpang Balapan, Kota Malang, untuk mengikuti Car Free Day (CFD).
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Atikoh didampingi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP) Krisdayanti, Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari, dan, Dewanti Rumpoko.
Sambil berjalan menuju lokasi CFD, Siti Atikoh mendapatkan repsons hangat dari warga yang sedang menikmati akhir pekan sambil berjalan sehat.
“Waah ada ibu Ganjar, ibu Atikoh,” ucap warga yang melintas sambil menyapa.
“Iya, itu ibu Ganjar, ibu Ganjar. Ibu foto, bu, mau foto,” timpal warga lainnya yang mengikuti iring-iringan.
Sambil tersenyum, Atikoh pun meladeni warga yang meminta foto bersamanya.
Atikoh juga sempat mengikuti senam sehat bersama warga. Ratusan warga yang menguti senam pun antusias dan bergembira sambil menikmati jinggle senam.
Setelah senam sehat, mantan wartawan itu menyempatkan menyambangi stand-stand UMKM di sekitar area tersebut.
Istri Capres berambut putih itu tampak membeli kue dan jajanan pasar yang dijajakan pedagang “Berapa ini harganya?” tanya Atikoh.
“Yang ini Rp5.000, yang ini Rp10.000, bu,” jawab pedagang.
Atikoh membeli kue-kue jajanan pasar tersebut.
Blusukan ke Pasar
Sebelumnya, Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengawali safari politik di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (28/1/2024) dengan blusukan ke Pasar Oro-oro Dowo untuk mengecek beberapa harga bahan pokok.
Menuju ke sana, memilih berjalan kaki sekitar 350 meter menuju pasar dari penginapan yang berada di Jalan Cerme. Siti Atikoh melintasi Taman Malabar sebelum sampai di Pasar Oro-oro Dowo.
Mantan wartawan itu di pasar langsung menuju lapak pedagang sayuran milik Syaiful dan membeli bawang merah serta putih masing-masing satu kilogram.
Atikoh sembari mencari bawang yang segar berdialog dengan Syaiful untuk nenanyakan harga kebutuhan pokok seperti kol, kacang panjang, serta bawang putih dan merah.
"Harga bagaimana? Sayuran stabil, ya," kata Atikoh bertanya kepada Syaiful.
Syaiful mengamini informasi soal harga sayuran yang stabil, tetapi biaya untuk bawang merah dan putih sedang naik.
"Kalau bawang putih naik, Bu," kata dia.
Dari pedagang sayuran, Atikoh silih berganti menuju lapak penjual alpukat, tempe, tahu, dan telur ayam kampung. Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu tampak membeli barang di beberapa tempat itu.
Advertisement
Terkesima
Atikoh selanjutnya menuju pintu keluar Pasar Oro-oro Dowo sehabis berbelanja sekaligus mengecek harga bahan pokok.
Namun, langkah Atikoh terhenti menuju pintu keluar. Dia berhenti di depan lapak pedagang sayuran dan melihat daun pepaya yang digodok.
Dia tampak menanyakan ketahanan sayuran apabila pedagang bisa menggodok lebih dahulu sebelum komoditas dijual di pasar.
"Ini tahan berapa lama," tanya Atikoh kepada pedagang sayuran.
"Ini tahan seminggu," kata pedagang.
Atikoh tampak kaget mendengar jawaban pedagang bahwa kondisi sayuran tetap segar selama sepekan untuk bisa dijual ke pasar.
"Hah? Seminggu? Kok, bisa?," ujarnya.
"Ini sudah direbus soalnya," kata pedagang.
Atikoh setelah bertanya tampak mengangguk, lalu tersenyum. Dia kemudian memohon pamit ke pedagang untuk keluar dari area Pasar Oro-oro Dowo.