SpaceX Digugat Setelah Karyawan Alami Koma Akibat Kecelakaan Kerja

SpaceX, menghadapi gugatan atas kecelakaan kerja karyawannya hingga koma.

oleh Tim Global diperbarui 29 Jan 2024, 09:03 WIB
Mereka meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam sebuah misi dengan Axiom Space. (CHANDAN KHANNA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan transportasi ruang angkasa milik miliareder Elon Musk, SpaceX, menghadapi gugatan atas kecelakaan kerja. Gugatan tersebut diajukan oleh istri seorang pekerja yang tengkoraknya retak akibat kerusakan mesin roket pada 2022.

Kerusakan mesin yang terjadi pada 18 Januari 2022 yang mengakibatkan sejumlah pekerja cedera, termasuk Francisco Cabada. Reuters mendokumentasikan setidaknya 600 orang cedera di tempat kerja yang sebelumnya tidak dilaporkan di perusahaan roket Musk: anggota badan hancur, amputasi, sengatan listrik, cedera kepala dan mata, serta merenggut satu orang.

Istrinya, Ydy Cabada, mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian di Los Angeles, California, pada minggu lalu atas nama suaminya. Cabada sendiri saat ini masih koma meski insiden tersebut terjadi lebih dari dua tahun. Gugatan itu belum pernah dilaporkan sebelumnya, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (29/1/2024).

SpaceX tidak menanggapi pertanyaan tentang gugatan tersebut. Pengacara Ydy Cabada, Michael Rand, menolak berkomentar.

Cabada cedera hebat ketika bagian dari mesin Raptor V2 terlepas saat pengujian tekanan di fasilitas SpaceX di Hawthorne, California. Bagian tersebut, penutup rakitan pengontrol bahan bakar, mengenai kepala teknisi SpaceX, sehingga tengkoraknya retak.

Mantan karyawan SpaceX yang mengetahui kecelakaan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa insiden tersebut menggambarkan masalah sistemik di SpaceX.

 


SpaceX Belum Beri Komentar

Awak SpaceX Falcon 9 seluruhnya berasal dari Eropa, termasuk astronot pertama Turki. (CHANDAN KHANNA/AFP)

Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa manajer senior di pabrik Hawthorne berulang kali diperingatkan tentang bahaya mempercepat pengembangan mesin serta kurangnya pelatihan staf dan pengujian komponen.

Bagian yang gagal dan menimpa pekerja memiliki cacat yang ditemukan, tetapi belum diperbaiki, sebelum pengujian, kata sejumlah karyawan.

SpaceX tidak memberikan komentar mengenai penyelidikan Reuters terhadap kecelakaan kerka tersebut.

 


Tak Komentari Gugatan

Roket SpaceX Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon diluncurkan dari landasan LC-39A dalam misi Axiom Mission Three (Ax-3) di Kennedy Space Center, di Cape Canaveral, Florida, pada tanggal 18 Januari 2024. (CHANDAN KHANNA/AFP)

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS, yang hingga saat ini telah membayar SpaceX sebesar $11,8 miliar sebagai kontraktor luar angkasa swasta, tidak segera mengomentari gugatan tersebut.

Mesin Raptor SpaceX menggerakkan Starship, roket generasi berikutnya milik perusahaan yang dirancang untuk mengirim satelit dan manusia ke luar angkasa.

NASA berencana menggunakan roket tersebut untuk mendaratkan manusia di bulan pada dekade ini.

Asgardia, Negara di Luar Angkasa

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya