Zulhas di Depan Peserta Kampanye: Seluruh Hidupnya Pak Prabowo Dikorbankan untuk NKRI

Dia menyatakan rasa bangga bahwa Indonesia menjadi dihormati di seluruh dunia berkat upaya pemerintah Jokowi.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 28 Jan 2024, 21:27 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, hadir di Kota Semarang untuk mengambil bagian dalam kirab kebangsaan Prabowo-Gibran. (Foto: Media PAN).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, hadir di Kota Semarang untuk mengambil bagian dalam kirab kebangsaan Prabowo-Gibran. Dalam orasinya di hadapan ratusan ribu peserta di Lapangan Simpang Lima Semarang,  Zulhas dengan antusias mengampanyekan pasangan Prabowo-Gibran.

Di atas panggung, Zulhas berbicara tentang kebutuhan untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pemilu mendatang. Dia menekankan urgensi kemenangan dalam putaran pertama, dengan alasan bahwa hal itu akan memungkinkan kelanjutan program-program unggulan dari pemerintahan Jokowi.

"Kenapa kita harus menang sekali putaran? Karena kita ingin memajukan program-program yang hebat dari pemerintahan Pak Jokowi," tuturnya di kirab yang digelar di Semarang, Minggu (28/1/2024). 

Sambil memuji pencapaian Presiden Joko Widodo, Zulhas menyebut pembangunan jalan tol Jakarta-Surabaya dan Lampung-Aceh, serta proyek pembangunan pelabuhan dan bandara. Dia menyatakan rasa bangga bahwa Indonesia menjadi dihormati di seluruh dunia berkat upaya pemerintah.

Zulhas mengajak masyarakat Semarang untuk mendukung Prabowo-Gibran agar program-program Jokowi dapat diteruskan, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Lanjut apa setop? Lanjut apa setop?" tanya Zulhas yang dijawab kompak oleh masyarakat. "Lanjut," seru ratusan ribu masyarakat Semarang.

Dalam orasinya, Zulhas juga membanggakan program unggulan Prabowo-Gibran, yaitu penyediaan susu dan makan siang gratis. Ia menyebutnya sebagai langkah yang akan membantu meningkatkan gizi anak-anak di Indonesia.

Selain itu, Zulhas menekankan pengabdian seumur hidup Prabowo untuk negara dan mengajak massa untuk mendukung mereka dengan penuh semangat. 

"Pak Prabowo seumur hidupnya sudah menyediakan jiwa raganya untuk merah putih. betul apa betul? Seluruh hidupnya Pak Prabowo digunakan, dikorbankan untuk NKRI. Betul apa betul?" tuturnya. 

"Pak Prabowo sudah neken kontrak bersedia mengorbankan jiwa raganya untuk Indonesia. Betul apa betul? Prabowo-Gibran?" serunya.

Terlihat bahwa ratusan ribu pendukung Prabowo-Gibran merespons ajakan Zulhas dengan seruan 'satu putaran' setiap kali nama paslon nomor urut 2 disebutkan.

 


Kata Zulhas Soal Jokowi Boleh Kampanye

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan merespons penyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa seorang presiden tidak dilarang untuk memihak dan kampanye, asalkan tidak menggunakan fasilitas negara.

"Bupati, DPR, saya menteri. Presiden itu jabatan publik, jabatan politik. Jadi, saya boleh nyalon presiden, boleh nyalon gubernur, boleh nyalon bupati, DPR. Kalau nyalon aja boleh, apalagi dukung. Saya dukung capres ini boleh, capres itu boleh, bahkan presiden pertama kalau dia mau kedua, dia maju sendiri boleh," kata Zulkifli Hasan di Makassar, Sulawesi Selatan dilansir dari Antara, Kamis (25/1/2024).

Menurut pria yang akrab disapa Zulhas, siapa pun yang menduduki jabatan yang dipilih lewat pemilihan umum memiliki hak untuk mendukung dan memihak calon tertentu.

"Ini jabatan publik, jabatan politik yah. Ada yang bilang, kalau gitu enggak usah memihak, yah kalau lawan yah begitu. Tapi itu hak. Seperti bupati gubernur punya hak, DPR punya hak, presiden punya hak, DPR itu dipilih itu. Jabatannya dipilih, yang tidak boleh itu misalnya Sekda, itu tidak bisa," tuturnya.

Zulhas menambahkan, jabatan publik yang dimaksud dipilih dan bekerja selama lima tahun. Mengenai siapa yang didukung itu adalah haknya memilih, bahkan bisa maju. Dalam aturannya, tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

"Itu haknya, dia mau dukung siapa, untuk memilih siapa bahkan maju sendiri boleh. Yang tidak boleh memakai uang, fasilitas negara, itu yang tidak boleh. Contohnya, menteri wajib, wapres boleh, ada menteri mendukung capres ini boleh. Ada menteri mendukung capres satu lagi itu boleh, itu haknya," ujar Zulhas.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan, presiden maupun menteri memiliki hak demokrasi dan politik yang membolehkan mereka untuk ikut kampanye pemilu selama tidak menggunakan fasilitas negara.

Jokowi mengatakan hal itu untuk menanggapi adanya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang masuk sebagai tim sukses untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024.

"Hak demokrasi, hak politik, setiap orang. Setiap menteri sama saja, yang paling penting presiden itu boleh lho kampanye, boleh lho memihak. Boleh," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (24/1). 

Infografis Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya