Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merombak penghuni saham di indeks LQ45 yang efektif pada 1 Februari-31 Juli 2024. Ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45 tersebut.
Empat saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP). Lalu bagaimana prospek saham yang masuk indeks LQ45 itu?
Advertisement
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menuturkan, prospek saham MTEL, PGEO dan MBMA positif ke seiring didukung sektor saham dari perusahaan tersebut. Ia mencontohkan saham MBMA yang didorong dari katalis positif digenjotnya kendaraan listrik sehingga turut berdampak terhadap ekosistem kendaraan listrik termasuk baterai listrik. Adapun PT Merdeka Battery Materials Tbk bergerak di industri pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.
“PT Pertamina Geothermal Energy Tbk juga sama yang didukung sektor energi baru terbarukan. Apalagi digembar-gemborkan net zero emission pada 2030. Demikian juga Dayamitra Telekomunikasi dengan industri telekomunikasi yang cukup baik,” kata Nicodemus saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (29/1/2024).
Ia menuturkan, empat saham yang masuk indeks LQ45 itu juga akan menjadi perhatian investor dan pelaku pasar baik lokal dan investor asing. Namun, Nico mengingatkan agar investor juga mencermati fundamental perusahaan meski saham tersebut masuk ke LQ45. Ia menuturkan, saham yang masuk indeks LQ45 akan mengalami kenaikan tetapi penting juga dicermati fundamental perusahaan dari segi laba dan penjualan, utang, rasio utang, dan lainnya.
Untuk rekomendasi saham, Nicodemus merekomendasikan buy saham MBMA, PGE, dan MTEL. Target harga saham MBMA di 880, MTEL 880, dan PGEO 1.550 untuk 2024.
Analis Ingatkan Hal Ini
Sementara itu,analis Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, dari antara empat saham yang baru masuk indeks LQ45, ia memilih saham MBMA lantaran berpotensi masuk MSCI.Hal itu dinilai berpotensi dongkrak nilai transaksi saham. “Karena ada potensi masuk MSCI. Nilai transaksi yang besar. Harga bisa naik ke atas kalau mau masuk MSCI,” tutur Kiswoyo.
Pengamat pasar modal Desmond Wira menuturkan, saham yang masuk indeks LQ45 berpotensi naik dalam jangka pendek karena diburu investor terutama yang memakai acuan indeks untuk keputusan investasinya. Namun, ia mengingatkan untuk hati-hati masuk saham LQ45 tersebut karena valuasi sudah cukup mahal.
"Saham-saham yang masuk indeks sudah naik tajam, valuasinya sudah cukup mahal. Disarankan berhati-hati jika mau masuk saham-saham tersebut. Sebaiknya menunggu koreksi saja,” kata Desmond.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Daftar Terbaru Saham Indeks LQ45, Ada PGEO hingga MTEL
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar penghuni baru yang masuk indeks LQ45 yang berlaku efektif 1 Februari 2024-31 Juli 2024.
BEI telah melakukan evaluasi mayor untuk indeks LQ45. Adapun evaluasi mayor merupakan evaluasi konstituen dan penyesuaian jumlah saham untuk indeks dilakukan pada Januari dan efektif pada Februari. Selain itu dilakukan pada Juli dan efektif pada Agustus.
Pada daftar terbaru indeks LQ45, ada empat saham yang baru masuk indeks LQ45. Saham itu antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Sedangkan empat saham yang keluar dari penghitungan indeks LQ45 antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Berikut saham yang masuk indeks LQ45 yang efektif pada 1 Februari-31 Juli 2024:
1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)
2.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
6.PT Bank Jago Tbk (ARTO)
7.PT Astra International Tbk (ASII)
8.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
9.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
10.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
11.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
12.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
13.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
14.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
15.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
16. PT Charoen Pakphon Indonesia Tbk (CPIN)
17. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
18.PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA)
19.PT XL Axiata Tbk (EXCL)
20.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Saham INKP-UNVR
21.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
22.PT Harum Energy Tbk (HRUM)
23.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
24.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
25.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
26.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)
27.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
28.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
29.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
30.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
31.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
32.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
33.PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
34.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
35.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
36.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
37.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
38.PT Mitra Pack Tbk (PTMP)
39.PT Industri Farmasi Jamu dan Sido Muncul Tbk (SIDO)
40.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
41.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
42.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
43.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
44.PT United Tractors Tbk (UNTR)
45.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Advertisement