Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis sebanyak 110 event masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, salah satunya adalah Festival Reog Ponorogo.
"Ini adalah kali ketiga dalam tiga tahun berturut-turut festival kesenian reog yang telah lama menjadi program pariwisata unggulan Pemkab Ponorogo masuk dalam KEN," kata pecinta budaya Reog Ponorogo Hasyim, di Ponorogo, Senin (29/1/2024).
Advertisement
Kharisma Event Nusantara (KEN) merupakan kalender event milik Kemenparekraf yang menjadwal seluruh kegiatan dari Aceh hingga Papua selama tahun 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, seluruh event yang masuk dalam KEN 2024 telah melalui kurasi yang ketat.
"Dari 110 kegiatan tersebut kemudian dituangkan dalam buku katalog Kharisma Event Nusantara 2024, sebagai bentuk informasi ataupun pedoman bagi publik dan wisatawan baik lokal maupun internasional," katanya.
Sandiaga mengatakan sebelum diumumkan tim kurator terlebih dahulu telah menyeleksi setiap event di 38 provinsi di Indonesia.
"Sebanyak 110 event yang masuk KEN 2024 sudah melalui kurasi selama tiga bulan. Kita harus berterima kasih kepada para kurator," katanya.
Sandiaga mengaku optimistis jika penyelenggaraan KEN yang berkualitas dapat menjadi media promosi sekaligus penggerak wisata di tingkat lokal hingga nasional.
Selain itu, sektor lainnya seperti ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan juga akan berdampak positif.
Berdasarkan data Kemenparekraf, pada 2023 Kharisma Event Nusantara telah menggerakkan hingga 7,3 juta wisatawan, pemberdayaan puluhan ribu pekerja dan UMKM lokal, serta mencetak perputaran ekonomi mencapai Rp12,38 triliun.
"Tahun lalu KEN mampu menggerakkan perputaran ekonomi hingga mencapai Rp12,38 triliun, tentu hal tersebut luar biasa," katanya.
Reog Selangkah Lagi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Unesco
Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyatakan berkas usulan atau dossier Reog Ponorogo sebagai Intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda (WBTB) telah diterima oleh Sekretariat ICH UNESCO dan dinyatakan lengkap.
"Alhamdulillah dossier sudah dinyatakan lengkap, dan ini merupakan kabar gembira terkait proses ICH kesenian Reog Ponorogo," kata Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi di Ponorogo, Kamis (4/1/2024).
Judha mengatakan kabar perkembangan berkas usulan kesenian Reog Ponorogo sebagai ICH atau WBTB dari Bumi Ponorogo diterima langsung dari perwakilan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Pihaknya kini tinggal menunggu sidang UNESCO agar Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda yang diakui lembaga dunia tersebut pada akhir 2024.
"Kalaupun masih ada evaluasi atau revisi yang perlu diperbaiki kemungkinan tidak banyak, dan Insya Allah 2024 akhir nanti bisa disidangkan untuk ditetapkan sebagai ICH oleh UNESCO," ujarnya.
Kendati sidang yang dilakukan UNESCO masih di akhir tahun, hal tersebut membawa angin segar bagi masyarakat Ponorogo dan para seniman reog.
Judha berharap ketika nanti sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO para seniman bisa mengembangkan Reog Ponorogo secara berjenjang.
"Seperti yang diberkas kami. Bahwa ada reog dewasa, remaja anak dan PAUD," ucap dia.
Penetapan kesenian Reog Ponorogo sebagai WBTB dari Bumi Ponorogo menjadi hal penting sebagai pengakuan dunia atas asal-usul kesenian topeng raksasa, karena sebelumnya sempat diklaim Malaysia.
Advertisement