Apple Akhirnya Izinkan Toko Aplikasi Selain App Store di Uni Eropa

Menaati aturan Uni Eropa, Apple akan mengizinkan pemasangan dari toko aplikasi lain selain App Store di wilayah tersebut.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jan 2024, 15:00 WIB
Apple Store. Kredit: Michael Gaida via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Apple akhirnya bakal mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di iOS di Uni Eropa, untuk pertama kalinya. Hal ini demi menaati aturan Digital Markets Act yang akan berlaku di blok tersebut.

Dengan perubahan yang akan hadir di iOS 17.4 pada Maret mendatang, App Store pun tidak lagi jadi satu-satunya distributor atau toko aplikasi yang diizinkan Apple.

Mengutip The Verge, Senin (29/1/2024), jadi nantinya, pengguna iOS 17.4 di Uni Eropa, akan bisa mengunduh "pasar aplikasi alternatif" itu dari situs web marketplace tersebut.

Namun, supaya bisa dipakai di iPhone, toko aplikasi itu harus tetap mendapatkan persetujuan dari Apple, dan setelah diunduh, pengguna harus memberikan izin mereka untuk mengunduh aplikasi ke perangkat.

Setelah toko aplikasi itu disetujui dan sudah terpasang di perangkat, pengguna pun bisa men-download aplikasi apapun yang diinginkan, bahkan yang melanggar pedoman App Store.

Pengguna pun juga bisa menetapkan toko non-App Store sebagai toko aplikasi default di perangkatnya.

Di sisi lain, pengembang juga akan bisa memilih apakah mereka akan memakai layanan pembayaran Apple dan pembelian dalam aplikasi, atau mengintegrasikan sistem pembayaran pihak ketiga, tanpa membayar biaya tambahan ke Apple.

Jika pengembang ingin tetap menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi Apple yang sudah ada, ada tambahan biaya pemrosesan sebesar tiga persen.

Apple mengumumkan mereka masih berencana untuk terus mencermati proses distribusi aplikasi. Semua aplikasi harus “dinotariskan” oleh Apple, dan distribusi melalui pasar pihak ketiga masih dikelola oleh sistem Apple.


Biaya yang Dikenakan

Ilustrasi Ponsel iPhone Credit: pexels.com/cottonbro

Mengutip Macrumors, Apple tidak akan membebankan komisi untuk aplikasi yang dipasang dari toko aplikasi alternatif, juga tidak akan membebankan komisi untuk sistem pembayaran alternatif, yang juga diizinkan berdasarkan pembaruan App Store di Uni Eropa.

Namun buat pengembang, akan terdapat Core Technology Fee sebesar 0,50 euro per pemasangan per akun setiap tahun. Satu juta pemasangan pertama gratis untuk semua developer, namun setelahnya, biaya mulai berlaku.

Sementara, pengembang yang memilih untuk terus mendistribusikan di bawah ‌App Store‌ akan membayar pengurangan komisi kepada Apple dengan ketentuan baru.

Apple menurunkan komisi 30 persen menjadi 17 persen, dan komisi 15 persen yang dibayarkan untuk langganan di atas satu tahun atau oleh usaha kecil akan turun menjadi 10 persen. Perusahaan mengatakan sebagian besar aplikasi akan memenuhi syarat untuk tarif 10 persen.

Pengembang hanya akan diizinkan mendistribusikan satu versi aplikasi ke toko yang berbeda, dan mereka masih harus mematuhi beberapa persyaratan platform dasar, seperti pemindaian malware.

 


Perubahan Lain untuk Ekosistem iOS di Uni Eropa

Sejumlah iPhone model lawas dipastikan tidak lagi mendapatkan update iOS 17 yang baru saja diperkenalkan oleh Apple di WWDC 2023. (Dok: Apple)

Selain mengizinkan toko aplikasi dan sistem pembayaran alternatif, Apple juga membuka aspek lain dari ekosistem iOS di Uni Eropa.

Browser engine alternatif untuk WebKit, juga akan diizinkan untuk pertama kalinya. Pengguna juga akan mendapatkan pilihan browser alternatif untuk dipasang, saat mereka membuka Sadari untuk pertama kalinya di iOS 17.4.

App Store sendiri juga akan terbuka untuk mengizinkan layanan streaming game secara global, yang hingga saat ini dilarang berdasarkan kebijakan Apple yang ada.

Lebih lanjut, Apple juga bersiap mengizinkan pengembang di Wilayah Ekonomi Eropa, menawarkan pembayaran NFC di aplikasi pihak ketiga mereka.

Phil Schiller, Apple Fellow, dalam laman resmi Apple mengatakan, perubahan ini adalah untuk mematuhi undang-undang pasar digital di Uni Eropa, sekaligus melindungi pengguna dari ancaman privasi dan keamanan, yang tidak bisa dihindari karena aturan ini.

"Pengembang kini dapat mempelajari alat dan ketentuan baru yang tersedia untuk distribusi aplikasi alternatif dan pemrosesan pembayaran alternatif, kemampuan baru untuk mesin browser alternatif dan pembayaran nirsentuh, dan banyak lagi," katanya.

"Yang penting, pengembang dapat memilih untuk tetap menggunakan ketentuan bisnis yang sama seperti yang berlaku saat ini jika mereka menginginkannya," pungkas Schiller.


Fortnite Siap Kembali ke iOS

Fortnite. (Doc: Epic Games)

Sebagai dampak perubahan kebijakan tersebut, Epic Games pun mengumumkan rencana untu menghadirkan kembali Fortnite di platform iOS. Mengutip GSM Arena, Minggu (28/1/2024), rencana ini diungkapkan melalui akun media sosial Epic Games.

Dalam unggahannya, Epic Games menyatakan Fortnite akan hadir untuk pengguna iOS di wilayah Uni Eropa pada akhir 2024. Jadi, Epic Games Store akan bisa menjadi toko aplikasi alternatif bagi pengguna iOS untuk mengunduh game.

"Fortnite akan kembali ke iOS di Eropa pada 2024, didistribusikan melalui Epic Games Store untuk iOS," tulis perusahaan. Pengumuman ini jelas menjadi kabar besar, mengingat adanya pertikaian yang terjadi antara Epic Games dan Apple dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai pengingat, Apple telah menghapus game Fortnite dari App Store sjeak 2020. Penghapusan dilakukan karena game tersebut dianggap melanggar kebijakan Apple soal pelarangan sistem pembayaran dari luar ekosistem perusahaan.

Namun dengan adanya perubahan kebijakan ini, Fortnite kemungkinan besar bisa kembali lagi untuk pengguna iOS melalui Epic Games Store. Kendati demikian, Epic Games belum mengungkap kapan toko aplikasi mereka kembali hadir di platform mobile besutan Apple tersebut.

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya