Jadi Objek Vital Nasional, LRT Jabodebek Bakal Perketat Pengamanan

Proses penetapan LRT Jabodebek sebagai Obvitnas telah dipersiapkan sejak Oktober 2023 lalu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Jan 2024, 11:15 WIB
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus hingga akhir Desember 2023, LRT Jabodebek telah mengangkut sebanyak 4.554.751 pengguna. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - LRT Jabodebek telah resmi ditetapkan sebagai daftar Objek Vital Nasional (Obvitnas) Perkeretaapian. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nomor: KP- DJKA 5 Tahun 2024 tanggal 8 Januari 2024 tentang Penetapan Objek Vital Transportasi Darat Bidang Perkeretaapian Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Jabodebek PT KAI (Persero). 

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengungkapkan, pihaknya menyambut positif penetapan LRT Jabodebek sebagai Obvitnas. Mengingat LRT Jabodebek ini telah melayani lebih dari 4,5 juta pengguna sejak awal resmi dioperasikan.

"Sebagai moda transportasi perkeretaapian dengan teknologi modern, LRT Jabodebek tentunya memiliki peran dan dampak strategis bagi penggunanya," ungkap Mahendro, Senin (29/1/2024).

Proses penetapan LRT Jabodebek sebagai Obvitnas telah dipersiapkan sejak Oktober 2023 lalu. Penetapan ini telah melalui berbagai tahapan yang ketat mulai dari pemeriksaan dokumen, pembahasan, hingga verifikasi lapangan oleh stakeholders terkait diantaranya Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, serta melibatkan Kepolisian Negara RI. 

Menurut Mahendro, hadirnya LRT Jabodebek selain berdampak bagi para penggunanya tentunya juga memliki dampak bagi negara dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. 

"Selain itu, LRT Jabodebek juga dinilai sebagai aset penting bagi negara, sehingga diperlukan kepastian keamanan dalam melaksanakan fungsinya sebagai sistem transportasi modern di Indonesia," imbuhnya. 


Vandalisme

Jumlah perjalanan maupun ketepatan waktu pihak KAI menargetkan mampu mengoperasikan 240 perjalanan setiap harinya, dengan ketepatan waktu mencapai 99%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan ditetapkannya LRT Jabodebek sebagai Obvitnas, maka penyelenggaraan pengamanan akan dilakukan berdasarkan prinsip pengamanan internal dan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian dan pedoman pengamanan objek vital nasional.

"Sebagai sistem transportasi perkeretaapian dengan kemudi otomatis pertama di Indonesia ini, maka diperlukan pengamanan terhadap stasiun, bangunan kantor dan depo, jalur, serta fasilitas operasi lainnya agar LRT Jabodebek dapat beroperasi dengan baik," tambahnya. 

Lebih lanjut, Mahendro pun mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga LRT Jabodebek. "Masyarakat memiliki peran penting dalam keberlangsungan LRT Jabodebek termasuk ikut menjaga keamanan dengan tidak melakukan aksi vandalisme dan melaporkan secara proaktif jika mengetahui terkait hal yang berpotensi menganggu keamanan di sekitar area operasional LRT Jabodebek," tuturnya.


KAI Belum Kepikiran Tambah Rangkaian LRT Jabodebek di 2024

Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek saat melintasi jalur kuningan, Jakarta, Senin (22/1/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT KAI (Persero) belum berencana untuk menambah rangkaian kereta (trainset) pada moda transportasi LRT Jabodebek di 2024 ini.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadjo mengatakan, pengoperasian LRT Jabodebek tahun ini masih sesuai kontrak sebelumnya dengan 31 rangkaian kereta. Dengan rincian, 27 trainset beroperasi dan 4 kereta sisa sebagai cadangan.

 "Masih belum ada (penambahan). Untuk LRT masih sesuai dengan yang kita kontrak dengan INKA. Kita tinggal masalah menambah berapa trainset yang kita operasikan, sejalan dengan kajian kita di case-case kemarin," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Agus menyampaikan, saat ini LRT Jabodebek baru mengoperasikan 18 armadanya setiap hari. Sebanyak 12 trainset belum dioperasikan, dan satu rangkaian masih proses perbaikan di PT INKA (Persero) di Madiun.

Namun, ia berharap total 31 rangkaian LRT Jabodebek dapat beroperasi sepenuhnya secara bertahap pada tahun ini. "Yang pasti dari LRT secepatnya kita akan terus melakukan penambahan frekuensi. Targetnya tahun ini maksimal semua trainset bisa kita jalankan," imbuh Agus.

Berkaca pada pengalaman sebelumnya dimana 19 trainset LRT Jabodebek harus masuk bengkel gara-gara roda aus, INKA disebutnya sudah bisa menindaklanjuti. Kata Agus, proses pelumasan terbukti bisa mengurangi keausan roda.

"Saya pikir sudah ada beberapa yang memang hasil kajian kita sudah bisa selesai ya, beberapa sudah bisa kita tindak lanjuti. Penyebabnya apa sudah ketemu. Jadi artinya problem yang kemarin muncul ini beberapa sudah solve," tuturnya.

Infografis Tabrakan 2 Kereta LRT Jabodebek di Jalur Layang (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya