Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap ada kendala data acuan penyaluran bantuan pangan beras. Namun, proses verifikasi data tersebut ditarget rampung 1-2 pekan lagi.
Ini merujuk pada proses verifikasi data keluarga penerima manfaat (KPM) yang tengah dimutakhirkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Advertisement
"InsyaaAllah minggu ini dan minggu depan verifikasi selesai dan kemudian Bulog akan menyalurkan langsung baik bantuan pangan yang bulan Januari dan Februari secara berurutan, sehingga tidak terlalu lama semuanya akan sudah bisa disalurkan," urai Bayu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Dia menjelaskan, proses verifikasi data memang kerap terjadi di awal tahun. Data yang dikantongi Bulog, perlu diverifikasi oleh pemerintah daerah (Pemda) lebih lanjut. Harapannya, penyaluran bisa lebih tepat sasaran.
Berbeda dengan 2023
Bayu mengatakan, kondisi penyaluran bantuan beras ini berbeda dengan tahun 2023 lalu. Sebelumnya, proses verifikasi data tidak berbenturan dengan penyaluran, ada jarak sekitar 2-3 bulan untuk verifikasi.
"Nah ini kalau yang lalu kan bantuan pangan itu dimulai Maret atau April, saya lupa. Jadi ada waktu. Jadi ga kerasa. Tapi sekarang dari Januari (sudah mulai penyaluran), jadi pas mau melakukan verifikasi, kita juga harus langsung menyalurkan," urainya.
Adanya verifikasi ini, kata Bayu, tidak berpengaruh besar pada calon penerima bantuan pangan beras. Dia mengatakan, untuk keluarga yang berhak, tetap akan mendapatkan alokasi bantuan beras.
"Nanti setelah terverifikasi, Pemda setuju dengan datanya, kemudian baru kita salurkan. Bulog kan hanya menyalurkan, yang memiliki data itu yang punya keluarga yang KPM itu kan Pemda," ungkapnya.
Baru Setengah
Lebih lanjut, Bayu menerangkan saat ini baru tersalurkam sekitar 50 persen atau setengahnya dari data yang sudah terverifikasi. Ini mencakup beberapa titik di Indonesia.
Bayu menjamin, penyaluran akan berlanjut meluas ketika verifikasi data selesai. Dia menargetkan pekan depan data mutakhir sudah bisa dikantonginya.
"Kira-kira dari data yang ada masih, kurang lebih baru sekitar 50 persen dari kabupaten kota yang terverifikasi. Jadi masih membutuhkan, tapi progresnya berjalan cepat, mudah-mudahan mingguini, paling lambat minggu depan, itu sudah bisa (disalurkan)," paparnya.
Advertisement