Liputan6.com, Jakarta Seiring perkembangan zaman dan teknologi, penerapan mekanisasi pertanian merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan produksi pertanian. Maka dari itu, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Riyanto mengapresiasi upaya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang gencar mendorong sektor pertanian melalui penerapan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Menurut Riyanto, apa yang digencarkan Mentan Amran Sulaiman sejak menjabat Menteri pada 2014 lalu mampu mempercepat produksi nasional dan dapat mendorong sektor pertanian bergerak lebih cepat, menuju Indonesia lumbung pangan dunia.
Advertisement
"Selama ini Mentan bahkan berhasil membawa pertanian Indonesia berbicara lebih banyak di forum-forum diskusi global. Pak Amran telah berusaha mendorong pertanian kita dari tradisional menuju pertanian modern," ujar Riyanto, Selasa, 30 Januari 2024.
Amran Sosok Pembaharu di Pertanian
Riyanto mengatakan sosok Amran merupakan pimpinan yang sangat paham dan juga berani dalam mengambil keputusan perubahan terhadap wajah pertanian nasional. Dia juga terus berusaha menarik generasi muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian.
Salah satunya melalui dukungan Mentan terhadap penyediaan benih unggul dan pupuk yang merata di seluruh Indonesia. Riyanto berharap semua capaian produksi pangan dapat diteruskan hingga bangsa ini mampu menjadi lumbungnya pangan dunia.
"Dan kita perlu memberi dukungan penuh terhadap jalannya pertanian Indonesia. Apalagi fokus pertanian ke depan adalah komoditas padi dan jagung," katanya.
Advertisement
Fokus Komoditas Padi dan Jagung
Seperti diketahui, mekanisasi pertanian sudah dilakukan Mentan Amran sejak dia menjadi menteri pada 2014 lalu. Program ini terus berjalan hingga sektor pertanian mencapai swasembada pada 2016-2017. Kini, Mentan Amran tengah fokus pada dua komoditas andalan masa depan bangsa yakni padi dan jagung sebagai penguatan pangan dalam negeri.
Teranyar, sektor pertanian mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo dengan mengucurkan anggaran 14 triliun untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi. Saat ini, semua sedang dalam proses penyiapan dengan Kementerian Keuangan dan pihak terkait lainnya. Kementan pun mendorong para petani untuk mengoptimalkan ketersediaan pupuk yang masih aman untuk masa tanam pertama.
(*)