BCA Genjot 2.000 Sertifikat Halal untuk UMKM pada 2024

Hingga Januari 2024, sebanyak 967 sertifikat halal bagi UMKM sudah terbit berkat fasilitasi BCA.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jan 2024, 18:37 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus memperkuat komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi halal di Indonesia. (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)

Liputan6.com, Mataram - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus memperkuat komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi halal di Indonesia. Tahun ini, perseroan menargetkan dapat memfasilitasi sertifikat halal untuk 2.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Tahun ini kurang lebih sekitar dua ribu, kurang lebih sekitar dua ribu. Mudah-mudahan bisa lebih dari itu," kata Direktur BCA John Kosasih dalam acara penyerahan sertifikat halal kepada UMKM di NTB, Selasa (30/1/2024).

Hingga Januari 2024, sebanyak 967 sertifikat halal bagi UMKM sudah terbit berkat fasilitasi BCA. Secara rinci, BCA telah memfasilitasi penerbitan 475 sertifikat halal di Lombok, 133 sertifikat halal di Solo dan Yogyakarta, dan 103 di Banjarmasin. Kemudian 71 sertifikat halal di Tulungagung dan Surabaya, 47 di Makassar, 45 di Jabodetabek, 41 di Tasikmalaya, 32 di Lampung, dan 20 sertifikat halal di Padang.

"Sisanya, ada puluhan sertifikat halal bagi UMKM hasil fasilitasi BCA yang sedang dalam proses penerbitan, dan diestimasikan terbit dalam waktu dekat. Kami bersyukur dapat mencapai jumlah fasilitasi penerbitan sertifikat sesuai estimasi," kata John.

Meski optimis target tercapai, John menilai inisiatif ini memiliki tantangannya tersendiri, Hal itu mengingat jumlah pelaku UMKM dan produk yang dihasilkan sangat banyak dan beragam. Sehingga diperlukan sosialisasi edukasi dan pendampingan yang lebih komprehensif.

"Dalam pelaksanaannya kita harus melakukan berbagai kerja sama dengan Pemerintah daerah dan berbagai instansi lainnya. Nah ini tidak cukup cuma  memberikan sertifikasi halal karena prosesnya itu harus ada sosialisasi, dan edukasi yang harus diberikan kepada para pelaku-pelaku UMKM itu sendiri," beber John.

 

 


Kredit BCA

BCA ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selaras dengan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, perseroan menyelenggarakan berbagai event strategis pada 2023. Kegiatan itu di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023. Upaya itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan per Desember 2023.

Sejak menembus level Rp 100 triliun pada Mei 2023, kredit UKM terus bertumbuh mencapai Rp 107,9 triliun pada akhir 2023, atau naik 16,0 persen YoY. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis.

Secara total, kredit BCA naik 13,9 persen YoY menjadi Rp 810,4 triliun. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,6 persen YoY menjadi Rp 202,6 triliun per Desember 2023, di atas target pertumbuhan 9 persen, dan berkontribusi 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

 


Laba Bersih BCA Tembus Rp 48,6 Triliun, Tumbuh 19,4% pada 2023

Gedung BCA (Dok: BCA)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA) dan entitas anak menutup 2023 dengan pertumbuhan total kredit 13,9% secara tahunan (YoY), atau di atas rata-rata industri. Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70%, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62%. 

Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4% YoY mencapai Rp48,6 triliun pada 2023. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 17,5% YoY menjadi Rp75,4 triliun pada  2023. Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5% YoY menjadi Rp23,9 triliun, sehingga total pendapatan operasional tercatat sebesar Rp99,3 triliun atau naik 14,4% YoY. 

"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid. Meskipun terdapat tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, kami melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, Kamis (25/1/2024).

 


Volume Kredit BCA

Gedung BCA (Dok: BCA)

Ia menambahkan, selaras dengan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, perseroan menyelenggarakan berbagai event strategis pada 2023. Kegiatan itu di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023.

"Upaya ini berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan per Desember 2023," tutur dia.

Peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15,0% YoY mencapai Rp368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5% YoY mencapai Rp126,8 triliun. Sejak menembus level Rp100 triliun pada Mei 2023, kredit UKM terus bertumbuh mencapai Rp107,9 triliun pada akhir tahun 2023, atau naik 16,0% YoY. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis. 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya