Liputan6.com, Jakarta Co-Captain Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong merespons tudingan investasi mangkrak yang ditinggalkannya. Ini menanggapi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada sejumlah investasi yang tak tuntas di era Tom Lembong.
Merespons tudingan itu, Tom Lembong membalas santai. Menurutnya, data realisasi investasi merupakan data publik. Dia pun meminta masyarakar bisa membandingkan sendiri.
Advertisement
"Saya kira data-datanya semuanya publik," kata Tom saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Informasi, tudingan Bahlil merujuk pada masa Tom Lembong nenjabat Kepala BKPM. Tom sendiri dilantik pada 20 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019. Itu jadi jabatan keduanya setelah menjadi Menteri Perdagangan di periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Serahkan ke Publik
Tom meminta, data-data publik terkait investasi itu bisa ditelusuri oleh masyarakat. Kemudian, bisa dibandingan dengan realisasinya. Dia pun menyerahkan penilaian akhirnya kepada masyarakat.
"Jadi memang kami mempersilahkan untuk publik aja menganalisa dan membandingkan data-data dan mempersilakan masyarakat yang menilai," tuturnya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai keterangan dari pemerintah soal pernyataan Tom, dia enggan berbicara lebih banyak. Misalnya terkait respons Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengenai 'contekan' ke Presiden.
Bahlil Pamer Tuntaskan Investasi Mangkrak
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengaku sudah menyelesaikan hampir 80 persen dari investasi meangkrak senilai Rp 708 triliun sejak ia menjabat sebagai Kepala BKPM di Oktober tahun 2019.
"Saya masuk di BKPM bulan Oktober tahun 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya adalah investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun. Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak tersebut mampu kami eksekusi sebesar Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen," kata Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Kantor Kementerian Investasi, Rabu (24/1/2024).
Sementara, untuk sisanya Bahlil mengakui tidak bisa menyelesaikan investasi yang mangkrak lainnya lantaran faktor pandemi covid-19 dan beberapa perusahaan-perusahaan memilih mundur.
"Lainnya tidak bisa kami eksekusi karena era pandemi covid-19 dan perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini sekaligus laporan saya kepada publik, bukan kita tidak bisa eksekusi tapi memang perusahaan mengalami problem internal karena persoalan covid dan segala macam," ujar Bahlil Lahadalia.
Advertisement
Mangkrak 5 Tahun
Adapun salah satu contoh dari investasi mangkrak yang diselesaikan oleh Kementerian Investasi adalah perkembangan investasi petrochemical di Indonesia yakni pabrik PT Lotte Chemical di Cilegon, Banten.
"Apa bukti dari Rp 558,7 triliun itu, yang pertama Lotte Chemical ini investasinya di Cilegon, sekarang progresnya sudah mencapai 80 persen," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan, nilai investasi perusahaan tersebut mencapai Rp 59,4 triliun. Sebelumnya, investasi ini mangkrak sejak tahun 2016 dan proyek kompleks Petrokimia ini memulai pekerjaan konstruksi pada 2022.
"Ini mangkrak 4-5 tahun, pemimpin saya terdahulu tidak bisa menyelesaikan ini, karena ilmu lapangan tidak ada sekolahnya di Harvard apalagi menyelesaikan permainan lapangan," ujarnya.