TPN Ganjar-Mahfud: Politik Dinasti Belum Tentu Ganggu Ekonomi

Politik dinasti menjadi salah satu perhatian publik menjelang kontestasi politik di Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Jan 2024, 20:00 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat mingguan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Politik dinasti menjadi salah satu perhatian publik menjelang kontestasi politik di Indonesia. Ada kekhawatiran politik dinasti turut juga berpengaruh pada keadaan ekonomi nasional.

Sekretaris Eksekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto memandang politik dinasti tidak akan mengganggu ekonomi. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi.

Syarat itu, kata dia, merujuk pada praktik politik dinasti yang dijalankan. Dia bilang, politik dinasti merujuk pada anggota keluarga seorang Kepala Negara yang ikut maju di kontestasi politik. Menurutnya, yang bisa diterima adalah jika orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

"Kalau politik dinasti itu dilakukan dengan tadi, tidak memberikan kesempatan yang sama pada semua pihak ya itu tidak bagus, karena yang muncul bukan yang terbaik dan bukan yang dipilih masyarakat, atau yang diinginkan masyarakat," tutur Heru di Gran Hyatt, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

"Nah, kalau proses itu berjalan dengan baik dampaknya kepada ekonomi juga tetap baik," sambungnya.

Hasil Survei

Sebelumnya, dalam diskusi bertajuk 'Capital Connect: Indonesia Elections and Economics' yang digelar Bloomberg, mayoritas responden atau 51 persen memandang politik dinasti bakal mengganggu ekonomi.

Sementara, 31 persen menilai politik dinasti untuk keberlanjutan kebijakan baik untuk ekonomi. Sisanya, 21 responden menilai politik dinasti tidak berpengaruh pada ekonomi.

"Jadi kalau ditanyakan tadi sebagian besar mengatakan tidak setuju politik dinasti, politik dinasti seperti apa sebetulnya? Saya rasa politik dinasti yang prosesnya sendrii tidak equal dan tidak transparan," jelas Heru.

 


Harus Netral

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat paparan visi dan misi pada debat perdana Calon Presiden pada Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo terus mengingatkan supaya pemerintahan dilaksanakan dengan baik, termasuk proses pemilihan dari awal harus baik. Tidak ada lagi ketakutan yang disebarkan kepada pemilih, tidak ada lagi tindakan menindas, tekan menekan terhadap aparatur.

"Biarkan aparatur netral, biarkan TNI dan Polri netral menjaga. ASN melayani kita dan para calon dan pemilih bertanding dengan sehat," ucapnya.

Ditegaskan Ganjar, dirinya bersama Mahfud Md punya komitmen kalau prosesnya baik, pemerintah juga akan berjalan baik.

"Maka, tugas kita menjalankan pemerintah yang baik. Pertama, sikat Korupsi Kolusi Nepotisme atau KKN, kita kawal demokrasi. Berikan pelayanan kepada masyarakat yang terbaik, agar pendidikan baik, dan rakyat mencari pekerjaan dengan mudah," sebutnya.

"Semua itu akan bisa terwujud kalau Ganjar-Mahfud menang, dan saya yakin Sumatera Utara salah satu penyumbang suara terbesar untuk Ganjar-Mahfud. Insya Allah kita menang mutlak," lanjutnya.

 


Aspirasi Nelayan

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Senaya, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ganjar Pranowo menemui para nelayan di Kampung Nelayan Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Calon Presiden nomor 3 ini menemui nelayan pada kampanye hari ke-62, Minggu (28/1/2024).

Ganjar mendengarkan sejumlah masalah yang dihadapi nelayan, termasuk soal pendapatan agar lebih baik. Usai dari Kampung Nelayan Kurnia, Belawan, Ganjar lalu ke Lapangan Astaka, Pancing, setelah.

"Nelayan menyampaikan kepada saya, butuh bantuan. Ada produk yang luar biasa, Teri Medan. Itu makanan paling enak, kesukaan saya. Mereka berharap ini bisa dikembangkan, tidak hanya skala nasional, tapi ekspor," kata Ganjar.

"Itu sesuatu yang menjadi harapan. Pendampingan terhadap nelayan penting dilakukan. Satu peralatan, dua akses permodalan, dan tiga jaminan pasar untuk mereka," sambungnya.

Dengarkan Petani Sawit

Diakui Ganjar, dirinya tidak hanya mendengarkan dari nelayan, tetapi juga mendengarkan petani sawit. Kepada ganjar, para petani sawit mengharapkan setidaknya ada 3 hal. Pertama, meminta bantuan agar proses persoalan lahan diselesaikan.

Kedua, memproteksi dari sisi harga yang sampai hari ini terkena goncangan. Ketiga, soal pengelolaan, tata kelola sawit, agar menjadi juara dunia. Perkebunan sawit salah satu yang terbesar ada di Sumatera Utara (Sumut).

Ganjar meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat yang ada di Sumut untuk siap memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat Pemilihan Presiden atau Pilpres pada 14 Februari 2024.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya