Liputan6.com, Jakarta - PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) optimistis industri reksa dana dan pasar saham kembali positif seiring dengan penurunan suka bunga The Fed yang diprediksi dimulai pada Maret 2024.
CEO Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana menuturkan, selama 5 tahun terakhir industri reksa dana mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya regulasi.
Advertisement
“Regulasi memang mendorong terjadi pertumbuhan investor bukan hanya reksa dana tapi juga obligasi. Namun, karena adanya persamaan pajak reksa dana dan individual langsung, ini jadi penyebab penurunan. Kinerja aset kelas yang masih belum menggembirakan ” kata Jemmy, dalam konferensi pers kerja sama Sucor AM dan Bank Danamon, Selasa (30/1/2024).
Meskipun ada penurunan, Jemmy mengungkapkan pada dasarnya secara natural kelas aset baik reksa dana dan pasar saham akan naik akibat berbagai faktor. Melihat potensi pertumbuhan industri reksa dana pada 2024, Jemmy melihat peluang yang besar bagi masyarakat untuk investasi pada produk reksa dana.
Terkait tahun politik, Jemmy menjelaskan setahun terakhir banyak yang keluar dari pasar karena adanya ketidakpastian politik, tetapi sesudah pemilu biasanya ada peningkatan yang lumayan.
"Sesudah pemilu dan setiap ada rezim baru yang berkuasa dari zaman Presiden SBY hingga Jokowi IHSG naik lumayan,” ujar Jemmy.
Pada kesempatan yang sama, Consumer Funding and Wealth Business Head Bank Danamon, Ivan jaya mengatakan momen pemilu tahun ini dapat dimanfaatkan oleh investor karena nilai belanjanya tertinggi dibandingkan 3 pemilu terakhir.
"Indeks saham kita dari 3 pemilu terakhir tetap positif. Biasanya setelah tahun pemilu performa saham turut membaik karena sentimen positif dari peraturan pemerintah baru, ini mendorong pergerakan pasar saham dan reksadana saham,” pungkas Ivan.
Sucor AM Targetkan AUM Rp 26 Triliun hingga Akhir 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) targetkan Asset Under Management (AUM) hingga akhir 2024 Rp 26 triliun. CEO Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana menuturkan pihaknya target tahun ini masih konservatif.
Sedangkan untuk target jumlah investor, target Sucor AM adalah peningkatan 10 hingga 20 persen. Jemmy turut membagikan pandangannya terkait potensi industri reksa dana pada 2024.
"Melihat potensi pertumbuhan industri reksa dana pada 2024, kami membuka peluang yang besar bagi masyarakat untuk berinvestasi pada produk reksa dana,” kata Jemmy dalam konferensi pers kerja sama Sucor AM dengan Bank Danamon, Selasa (30/1/2024).
Terkait kelas aset lain, Jemmy optimis indeks saham di Indonesia juga akan mengalami pertumbuhan usai pemilu 2024. Ini karena pada tahun pemilu banyak yang keluar dari pasar karena adanya ketidakpastian politik.
"Namun setelah pemilu dan setiap ada rezim baru berkuasa, IHSG naik dengan lumayan,” ujar Jemmy.
Sucor AM baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Bank Danamon Indonesia Tbk terkait distribusi produk investasi reksa dana, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Kerja sama ini mendorong peluncuran empat produk Reksa Dana Sucorinvest yang akan ditawarkan di Bank Danamon yaitu Sucorinvest Money Market Fund (SMMF), Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF), Sucorinvest Premium Fund (SPF), dan Sucorinvest Equity Fund (SEF).
Advertisement
Sucor AM dan Bank Danamon Jalin Kerja Sama Distribusi Produk Investasi Reksa Dana
Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk umumkan kerja sama terkait distribusi produk investasi reksa dana, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Kedua perusahaan sekaligus mengumumkan peluncuran empat produk Reksa Dana Sucorinvest yang akan ditawarkan di Bank Danamon yaitu Sucorinvest Money Market Fund (SMMF), Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF), Sucorinvest Premium Fund (SPF), dan Sucorinvest Equity Fund (SEF).
CEO Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan optimismenya terkait kerja sama Sucor AM dengan Bank Danamon dapat memenuhi kebutuhan investor.
"Kerja sama dengan Danamon ini kami lakukan untuk memberikan pilihan produk reksa dana yang lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan investor serta kemudahan untuk mendapatkan produk tersebut,” kata Jemmy dalam konferensi pers, Selasa (30/1/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Consumer Funding and Wealth Business Head Bank Danamon, Ivan jaya menuturkan kerja sama ini merupakan bagian dari strategi Danamon untuk memperluas pilihan investasi yang dapat membantu para nasabah.
"Kami berharap nasabah Danamon bisa mendapatkan pilihan yang semakin variatif dalam berinvestasi guna mendiversifikasi portofolionya, serta siap menghadapi situasi pasar yang dinamis dan dapat mewujudkan setiap peluang positif investasi,” pungkas Ivan.
Jumlah SID Sucor Asset Management Sentuh 719.000
Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berhasil catatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 156 persen sejak akhir 2020 hingga per Agustus 2023.
Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan dari 281.000 jumlah SID di akhir 2020, meningkat menjadi 719.000 SID per Agustus 2023. Sedangkan untuk account number investor, Sucor AM berhasil mencapai 1,2 juta.
“Sucor AM ingin terus menambah jumlah investor dua kali lipat dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan,” kata Jemmy dalam konferensi pers Private Investor Getaway 2023, di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023).
Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan.
Dengan inisiatif ini, Sucor AM mencoba menganalisa bagaimana cara untuk masuk ke pelosok dan lebih dekat dengan masyarakat untuk menjalin personal touch.
“Meskipun banyak edukasi online, tapi kalau kita tidak pernah datang langsung ke masyarakat tidak ada personal touch,” jelas Jemmy.
Inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2024 akan mencakup 12 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan mengadakan 250 acara Literasi serta Inklusi Keuangan dengan tujuan menjadikan minimal 10.000 individu melek finansial.
Advertisement