Di Harlah ke-101 NU, Jokowi: Sikap Toleran dan Moderat Jadi Inspirasi Dunia

Presiden Jokowi memuji kiprah Nahdlatul Ulama (NU) yang secara konsisten terus menjaga keberlangsungan NKRI dalam bingkai Pancasila yang bhineka. Menurut presiden, sikap toleran dan moderat dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Jan 2024, 12:57 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan di acara Harlah ke-101 NU yang diggelar di Yogyakarta. (Foto: Youtube Channel PBNU)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji kiprah Nahdlatul Ulama (NU) yang secara konsisten terus menjaga keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bingkai Pancasila yang bhineka.

Menurut presiden, sikap toleran dan moderat dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU di Yogyakarta.

“Kontribusi NU sangat luar biasa dalam menjaga NKRI, dalam menjaga Pancasila dalam menjaga Bhineka Tunggal Ika, sikap toleran Bangsa Indonesia, ajaran moderat dalam beragama yang jadi inspirasi dunia,” kata Jokowi di Universitas NU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).

Jokowi juga mengaku senang, mendengar laporan yan disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang menyebut acara harlah ke-101 sebagai penanda peresmian gedung Universitas NU Yogyakarta. Dia menilai, Universitas NU adalah sebuah lompatan kemajuan 50 tahun ke depan bagi NU.  

“Bulan Januari 2020 saya menerima surat permohonan dari PBNU dan juga PWNU, permohonan untuk pembangunan kampus Universitas NU Yogyakarta. Alasannya, organisasi lain sudah punya kampus bagus dan PBNU belum memiliki universitas yang bagus,” cerita presiden.

Jokowi lalu menyampaikan kepada tim dari PBNU dan PWNU Yogyakarta bahwa dirinya setuju untuk membantu, asalkan Universitas NU dirancang sebagai lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi NU secara nasional.

“Agustus 2020 kita mulai melangkah, waktu saya ke Yogya saat peresmian airport yang baru, saya sampaikan saya matur ke ngarso dalem apakah memungkinkan Universitas NU diparingi lahan di jalur ring road. Saya bisik-bisik. Kemudian ngarso dalem bilang ada pak tapi kecil sekitar 1 hektare,” tutur Jokowi.

 


Bangun Gedung Universitas NU 9 Lantai di Yogyakarta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kanan) saat menghadiri acara puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Jokowi menilai NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. (Biro Pers Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

Jokowi kemudian menyanggupi tawaran tersebut dan langsung menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan anggaran bantuan untuk Universitas NU Yogyakarta. Sebab lahannya terbatas, maka pembangunannya ke atas dan jumlah tingkatnya ditentukan harus 9 lantai. 

“Kita tahu semuanya, NU itu 9 bintang, NU itu wali songo. Cocok semuanya, bangun!,” seru presiden.

Meski baru 9 lantai pertama, Jokowi meminta selanjutnya akan dibangun gedung dengan tinggi yang sama di sebalah kirinya. Dia mendorong, selain gedung megah, dana penilitian untuk tenaga pengajar dan bantuan finansial bagi mahasiswa harus mendapat perhatian.

“Lebih penting dari gedung menurut saya adalah bantuan beasiswa dan dosen untuk riset di bidang yang sangat strategis ke depan yaitu masyarakat masa depan, biotechnology serta artificial intellegence (AI). Ini yang ilmu ini perlu harus kita juga ketahui dan kita harus punya basic di sini,” dia menandasi.

Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya