Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto mengaku pernah kapok menanamkan investasi di pasar modal. Dia mengaku pernah mendapatkan keuntungan yang sangat tipis dalam jangka waktu yang cukup lama.
Hal itu diungkap Prabowo di hadapan para investor pasar modal di acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024. Prabowo bilang, kegagalannya di pasar modal itu lantaran dia tidak memiliki pemahaman ekonomi yang mendalam.
Advertisement
"Saya harus akui bahwa saya kurang berhasil main di pasar modal, saya waktu itu coba-coba di pasar modal Eropa pake financial advisor orang Eropa, sekian tahun return-nya very low, maybe after average of 5 years, 1 percent return," ungkap Prabowo Subianto dalam pidato kuncinya, di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Dia mengaku, capaian tersebut tidak memuaskan. Maka, dia sempat protes kepada konsultan finansialnya di Eropa tersebut.
Padahal, jika dibandingkan dengan kinerja pasar modal di Indonesia, investasi yang dikucurkan Prabowo bisa mendapatkan keuntungan hingga 10 persen.
"Waktu saya komplain ke dia, 'why 1 percent return? in my country we can get 8-9 percent, 10 percent', 'yes sir, but country risk,' Jadi kapok aku main di pasar modal," papar Menteri Pertahanan ini.
"Jadi saya terus terang aja kalau di bidang ekonomi, di bidang bisnis, I'm still player in the old economy," sambungnya.
Prabowo hadir di agenda ini ditemani oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dan pemegang saham pengendali Trimegah Sekuritas, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.
Akui Tak Banyak Paham Ekonomi
Lebih lanjut, Prabowo mengaku dirinya tidak paham mendalam terkait masalah ekonomi dan bisnis. Sejauh ini, hanya prinsip filosofis yang dipegangnya dalam menjalankan praktik ekonomi.
"Dalam arti, basic yang saya pelajari dari pemahaman sejarah ekonomi yang saya dapat adalah beberapa ajaran filosofis, saya gak punya gelar ekonomi tapi saya punya pemahaman, karena saya seorang mantan jenderal, urusan saya adalah perang," ungkapnya.
Namun, dalam ilmu perang tadi, Prabowo melihat ada aspek ekonomi didalamnya. Yakni, perang yang terjadi di berbagai belahan dunia imbas dari perebutan sumber daya.
"Ilmu yang saya dalami, ilmu yang saya pelajari adalah perang hampir semua perang adalah memperebutkan sumber daya. nearly old war is about resources," pungkasnya.
Advertisement
Bahlil Takut Saham Anjlok
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku takut salah bicara di hadapan para investor saham Tanah Air. Pasalnya, apa yang disebutnya disebut bisa berpengaruh pada pergerakan harga saham, baik naik ataupun turun.
Ucapan ini disampaikan Bahlil ketika menjadi pembicara kunci dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024. Sebelum memulai paparan materinya, Bahlil malah berkelakar takut harga saham turun.
Dia mengaku sebelum acara dimulai, Bahlil sempat bertanya ke Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani terkait acara tersebut.
"Sebelum saya mulai tadi saya sempat tanya sama Rosan, 'pak Rosan ini forum apa?' karena ini kalau kita salah ngomong bisa-bisa harga saham bisa berdampak naik, atau berdampak turun," ujar Bahlil, dalam forum tersebut, di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Dalam agenda ini, Bahlil menggantikan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya dijadwalkan menjadi pembicara kunci.
Lebih lanjut, Bahlil menyinggung kalau dampak dari ucapannya dihadapan para investor saham ini merupakan dampak yang sistematis, masif, dan terstruktur.
"Jadi berdampak sistemik, masif, dan terstruktur, dan itu kita buat lebih cepat lebih baik yang tentunya baik-baik saja," sambung Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo-Gibran ini.