Cegah Gangguan Saraf dengan Konsumsi Vitamin Neurotropik

Satu dari empat orang atau sekitar 26 persen orang usia 40 tahun ke atas mengalami neuropati atau terganggunya saraf tepi. Penyebabnya antara lain bertambahnya usia dan menurunnya fungsi saraf.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Apr 2013, 13:43 WIB
Satu dari empat orang atau sekitar 26 persen orang usia 40 tahun ke atas mengalami neuropati atau terganggunya saraf tepi. Penyebabnya antara lain bertambahnya usia dan menurunnya fungsi saraf.

"Makin tua usia fungsi saraf semakin menurun," ujar Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, sekaligus konsultan neurologis dari Department Neurologi FKUI/RSCM dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) di Jakarta, Rabu (3/4/2013)

Menurut Hakim, pencegahan neuropati bisa dilakukan dengan perbaikan gaya hidup sehat, mengupayakan asupan gizi seimbang dan konsumsi vitamin neurotropik sejak dini, serta mengendalikan faktor risiko sebelum terjadi kerusakan saraf.

"Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B. Vitamin B penting untuk melindungi dan meregenerasi saraf," katanya.

Vitamin neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12 berfungsi menjaga dan menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf dan memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf bisa bekerja dengan baik.

Vitamin ini, menurut Hakim juga terlibat dalam metabolisme energi sel. Sehingga bisa dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit. Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh karena vitamin B12 yang masuk ketubui hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya.

Lebih lanjut Dr Manfaluthy menyampaikan, untuk upaya pencegahan, perbaiki gaya hidup dengan cara upayakan gizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf. Apabila diperlukan, konsumsi vitamin neurotropik 1 kali sehari sejak dini secara teratur.

"Kendalikan faktor risiko neuropati juga penting dilakukan. Jangan tunggu terjadi kerusakan saraf, karena kerusakan saraf membutuhkan perbaikan bertahun-tahun. Pencegahan dini terhadap neuropati sangat pnting dan jauh lebih baik".

Neuropati juga bisa terjadi pada penderita diabetes, ada riwayat keluarga, hipertensi, merokok, mengkonsumsi alkohol, kekurangan vitamin neurotropik, penderita penyakit pembuluh darah seperti jantung, kanker, terpapar bahan kimia, terinfeksi penyakit, serta pengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan neuropati.(Zul/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya